Ini berarti total 61 orang positif virus corona di dalam kapal yang membawa lebih dari 3.700 penumpang dan awak tersebut.
Karantina dan pemeriksaan massal di dalam kapal pesiar ini dilakukan otoritas Jepang setelah seorang penumpang berusia 80 tahun yang turun di Hong Kong, belakangan dinyatakan positif virus corona. Penumpang kakek-kakek itu diketahui sempat berkunjung ke China sebelum naik kapal pesiar tersebut.
Seperti dilansir AFP, Jumat (7/2/2020), dengan bertambahnya jumlah orang yang positif virus corona, maka akan ada lebih banyak orang di dalam kapal pesiar bernama Diamond Princess itu yang diperiksa lebih lanjut. Diketahui ada 3.711 orang, yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 awak, di dalam kapal pesiar itu.
Otoritas Jepang sejauh ini telah memeriksa 273 orang yang mengalami gejala dan diduga melakukan kontak dengan sang kakek yang positif virus corona. Hasil pemeriksaan itu diumumkan secara bertahap oleh otoritas Jepang.
Sebanyak 41 kasus baru virus corona terdiri dari 21 warga Jepang dan sisanya merupakan beberapa warga Amerika Serikat (AS), warga Kanada dan warga Australia, serta masing-masing satu warga Argentina dan warga Inggris.
Untuk 20 kasus virus corona yang diumumkan sebelumnya, diketahui terdiri dari tiga warga AS, dua warga Australia, tujuh warga Jepang, satu warga Taiwan, dua warga Kanada, satu warga Selandia Baru, tiga warga Hong Kong dan satu lainnya warga Filipina yang merupakan awak kapal.
Kapal pesiar Diamond Princess ini masih akan dikarantina lebih lanjut hingga 19 Februari mendatang. Lebih lanjut, Kato menuturkan bahwa pemeriksaan akan diperluas setelah jumlah kasus yang terkonfirmasi melonjak tiga kali lipat.
Melonjaknya jumlah kasus virus corona di kapal pesiar ini semakin menambah daftar kasus yang sedang ditangani otoritas Jepang. Sejauh ini total 86 kasus virus corona terkonfirmasi ada di wilayah Jepang.