Korban penyiraman air keras Novel Baswedan bicara di hadapan sejumlah awak media terkait alasannya tak ikut dalam proses rekonstruksi yang digelar Polda Metro Jaya dini hari tadi, Jumat (7/2/2020).
Pantauan detikcom di kediaman Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara sekitar pujul 06.30 WIB Novel terlihat berada di luar rumahnya.
Novel mengaku kesehatan matanya menjadi alasannya tak mengikuti rekonstruksi.
Novel menyebut mata kirinya tidak dapat melihat. Hal itu mengakibatkan dia tidak bisa mengikuti proses rekontruksi.
Novel pun sempat menceritakan kondisi terkini mata kirinya usai disiram air keras oleh dua orang tersangka yang sudah diamankan polisi.
Terkait kondisi mata kirinya yang sudah tak bisa melihat lagi, Novel menyebut dirinya baru saja pulang dari Singapura untuk berobat.
Kondisi matanya saat ini tidak memungkinkan untuk terkena cahaya. Atas alasan itulah dirinya tidak dapat mengikuti rekontruksi yang digelar Polda Metro Jaya pagi tadi.
Dalam rekontruksi yang digelar Polda Metro Jaya tadi, dia menyebut lampu jalanan dimatikan oleh polisi. Polisi menggunakan lampu portabel yang menurutnya dapat membahayakan matanya jika melihat lampu tersebut.
Selain itu, Novel mengaku tidak memperhatikan secara langsung proses rekontruksi itu. Menurutnya, proses rekontruksi tidak harus dilakukan di tempat kejadian perkara.
Seperti diketahui, jajaran Polda Metro Jaya sudah melakukan rekontruksi di kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Rekontruksi itu dimulai sekitar pukul 03.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 06.00 WIB. Kasus penyiraman air keras itu terjadi pada 11 April 2017 lalu. Saat itu, Novel baru pulang salat subuh. Polda Metro Jaya sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus itu. Tersangka berinisial RM dan RB merupakan polisi aktif.