Penampakan Arca Ganesha Terbesar di Dieng

PenemuanĀ  arca Ganesha dan atap candi di Dieng Wetan disebut sebagai penemuan arca terbesar di Dieng selama ini.
Temuan ini juga menguatkan pendapat bahwa di dataran tinggi ini terdapat lebih dari ratusan candi. Hal ini disampaikan Penggiat Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara Dhimas Ferdhianto. Dhimas merujuk pada tulisan Sir Thomas Stamford Raffles di buku The History of Java bahwa di Dieng terdapat lebih dari 400 candi, sehingga diduga masih banyak candi tersembunyi di kawasan Dieng yang belum ditemukan.
Dhimas mengatakan candi di kawasan Dieng memiliki ciri menggunakan batu andesit yang ringan. Diduga banyaknya candi yang rusak karena bahan ini memiliki karakteristik yang ringan dan mudah dipindahkan. Selain itu, faktor alam juga mendukung kerusakan candi. Kawasan Dieng tercatat beberapa kali mengalami aktivitas vulkanik, seperti gempa.
Sejak ditemukan pada Jumat (27/12), tubuh arca Ganesha itu belum dipindahkan ke lokasi baru. Sementara temuan kepalan tangan arca Ganesha, batu bata, dan atap candi sudah disimpan di Museum Kaliasa di Dieng.
Penemuan arca Ganesha itu membuat Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dieng, Aryadi Darwanto, pun berharap adanya eskavasi lanjutan untuk mencari kepala arca terbesar ini. Aryadi mengatakan kelanjutan dari penemuan arca ini menunggu kedatangan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. BPCB dijadwalkan akan ke Dieng awal pekan depan.
PenemuanĀ  arca Ganesha dan atap candi di Dieng Wetan disebut sebagai penemuan arca terbesar di Dieng selama ini.
Temuan ini juga menguatkan pendapat bahwa di dataran tinggi ini terdapat lebih dari ratusan candi. Hal ini disampaikan Penggiat Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara Dhimas Ferdhianto. Dhimas merujuk pada tulisan Sir Thomas Stamford Raffles di buku The History of Java bahwa di Dieng terdapat lebih dari 400 candi, sehingga diduga masih banyak candi tersembunyi di kawasan Dieng yang belum ditemukan.
Dhimas mengatakan candi di kawasan Dieng memiliki ciri menggunakan batu andesit yang ringan. Diduga banyaknya candi yang rusak karena bahan ini memiliki karakteristik yang ringan dan mudah dipindahkan. Selain itu, faktor alam juga mendukung kerusakan candi. Kawasan Dieng tercatat beberapa kali mengalami aktivitas vulkanik, seperti gempa.
Sejak ditemukan pada Jumat (27/12), tubuh arca Ganesha itu belum dipindahkan ke lokasi baru. Sementara temuan kepalan tangan arca Ganesha, batu bata, dan atap candi sudah disimpan di Museum Kaliasa di Dieng.
Penemuan arca Ganesha itu membuat Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dieng, Aryadi Darwanto, pun berharap adanya eskavasi lanjutan untuk mencari kepala arca terbesar ini. Aryadi mengatakan kelanjutan dari penemuan arca ini menunggu kedatangan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. BPCB dijadwalkan akan ke Dieng awal pekan depan.