Ini Pistol Buatan Pria Lulusan SMP di Karawang

Ini salah satu pistol buatan DS, pria asal Desa Sabanjaya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. DS yang merupakan lulusan SMP ini membuat senjata api untuk diperjualbelikan.
Dalam setahun, ia menjual belasan senjata api dengan omzet puluhan juta rupiah.
"Kami masih selidiki, pelaku menjual senjata kepada pelaku kejahatan atau tidak. Akan kita dalami," kata Kapolres Karawang AKBP Arif Rahman Arifin saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Selasa (17/12/2019).
Sepucuk pistol buatan DS dibanderol dengan harga Rp 3 juta hingga Rp 15 juta.  Pistol rakitan DS kebanyakan jenis revolver. Namun polisi juga menemukan pistol jenis FN di rumah DS.
Dalam produksinya, DS kerap menjual senjata api berbahan dasar airgun. Namun dengan mesin bubut, bor dan alat lainnya, ia menggubah airgun menjadi lebih berbahaya.
Polisi juga menemukan 60 butir peluru kaliber 22 mm.
Atas perbuatannya, DS dijerat UU Darurat No 12 tahun 1951 dengan ancaman penjara 20 tahun atau maksimal seumur hidup.
Sejauh ini, polisi juga menangkap tiga klien yang pernah membeli senjata kepada DS. Mereka adalah AB, warga Desa Medankarya, Kecamatan Tirtajaya, kemudian NS warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru dan YC warga Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur.
Ini salah satu pistol buatan DS, pria asal Desa Sabanjaya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. DS yang merupakan lulusan SMP ini membuat senjata api untuk diperjualbelikan.
Dalam setahun, ia menjual belasan senjata api dengan omzet puluhan juta rupiah.
Kami masih selidiki, pelaku menjual senjata kepada pelaku kejahatan atau tidak. Akan kita dalami, kata Kapolres Karawang AKBP Arif Rahman Arifin saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Selasa (17/12/2019).
Sepucuk pistol buatan DS dibanderol dengan harga Rp 3 juta hingga Rp 15 juta.  Pistol rakitan DS kebanyakan jenis revolver. Namun polisi juga menemukan pistol jenis FN di rumah DS.
Dalam produksinya, DS kerap menjual senjata api berbahan dasar airgun. Namun dengan mesin bubut, bor dan alat lainnya, ia menggubah airgun menjadi lebih berbahaya.
Polisi juga menemukan 60 butir peluru kaliber 22 mm.
Atas perbuatannya, DS dijerat UU Darurat No 12 tahun 1951 dengan ancaman penjara 20 tahun atau maksimal seumur hidup.
Sejauh ini, polisi juga menangkap tiga klien yang pernah membeli senjata kepada DS. Mereka adalah AB, warga Desa Medankarya, Kecamatan Tirtajaya, kemudian NS warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru dan YC warga Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur.