Warga Dusun Grogol IX, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, menggelar festival sejarah bertajuk 'Jejak Soedirman yang Tertinggal'.
Festival itu untuk mengingat kembali Dusun Grogol IX dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Seperti halnya keberadaan rumah singgah Soedirman yang menjadi saksi bisu pertama kali Jenderal Besar Soedirman ditandu dalam memimpin Perang Gerilya melawan penjajah.
Selain itu terkait keberadaan sumur Bung Karno yang berada di dusun tersebut sebagai salah satu situs sejarah.
Direktur Festival Sejarah di Dusun Grogol, Eko Setyo Raharjo, menjelaskan bahwa festival ini baru pertama kalinya digelar. Hal itu setelah warga mendapat pelatihan terkait mengidentifikasi dan mendokumentasikan sejarah di Dusun Grogol IX dari Indonesian Visual Art Archive (IVAA) Yogyakarta.
Kepala Dusun Grogol XI, Kamrihadi mendukung penuh festival tersebut. Ia menjelaskan, bahwa rumah singgah Jenderal Besar Soedirman ini sebenarnya milik Hadi Harsono. Menurutnya, rumah tersebut dikenal menjadi rumah singgah karena pada tahun 1948 Jenderal Soedirman singgah dan menginap satu malam di rumah yang terletak di tengah Dusun Grogol IX.
Selain itu, Kamrihadi menyebut bahwa rumah singgah ini menjadi saksi bisu Jenderal Besar Soedirman mulai ditandu karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk. Menurutnya, kursi milik Hadi Harsono lah yang pertama kali digunakan untuk menandu Jenderal Besar Soedirman.
Festival tersebut terdiri dari makam bersama makanan favorit Jenderal Besar Soedirman seperti pecel dan tahu goreng. Lalu berlanjut dengan sesi talkshow, pameran foto dan video di rumah singgah Soedirman dan tur ke situs peninggalan Bung Karno dan Gumuk Pasir menggunakan kereta kelinci bersama 30 siswa dan warga sekitar.