Bangkit dari Trauma Lewat Sekolah Anak Percaya Diri

Pertamina menyiapkan metode khusus untuk pendidikan anak-anak korban trauma melalui Program Sekolah Anak Percaya Diri. Adapun pilot project program ini dilaksanakan di Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Unit Manager CSR & Communication Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, menjelaskan, Sekolah Anak Percaya Diri mulai dibangun tahun 2018, awalnya sebagai wadah bagi anak-anak korban trauma untuk berekspresi dan berkegiatan positif.

Seiring perkembangan waktu, menurut Hatim, mulailah disusun kurikulum pembelajaran yang komprehensif pada Sekolah Anak Percaya Diri.

Kurikulum Sekolah Anak Percaya Diri, lanjut Hatim, terdiri tiga bagian yakni science dan karya wisata sebagai bimbingan kecerdasan; seni, sastra dan permainan untuk menggali potensi dan bakat anak serta materi agama untuk menanamkan nilai-nilai moral.

Lewat Sekolah Anak percaya diri ini anak-anak korban trauma akan dibina untuk berekspresi dan berkegiatan positif. Menurut Hatim, saat ini Sekolah Anak Percaya Diri telah memiliki 58 siswa aktif yang dibagi dalam dua kelas dengan jadwal belajar setiap hari Jumat dan Minggu.

Untuk mendukung proses belajar mengajar yang efektif, Pertamina menyiapkan tenaga pengajar yang ahli di bidangnya, pendampingan dari psikolog serta menghadirkan beberapa tokoh dari berbagai profesi untuk memberikan inspirasi kepada anak-anak.

Pada tahun ini, Pertamina memperluas cakupan Sekolah Anak Percaya Diri, bukan hanya korban trauma, tetapi juga kepada anak-anak yang berasal dari keluarga kurang harmonis. Bahkan, Pertamina juga akan memberikan kelas parenting bagi para orang tuanya. Tujuannya, memberikan pembinaan mengenai cara menjadi orang tua yang baik, bagaimana cara mendidik anak, yang benar, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mendidik anak dan pembinaan lainnya.

Pertamina menyiapkan metode khusus untuk pendidikan anak-anak korban trauma melalui Program Sekolah Anak Percaya Diri. Adapun pilot project program ini dilaksanakan di Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Unit Manager CSR & Communication Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, menjelaskan, Sekolah Anak Percaya Diri mulai dibangun tahun 2018, awalnya sebagai wadah bagi anak-anak korban trauma untuk berekspresi dan berkegiatan positif.
Seiring perkembangan waktu, menurut Hatim, mulailah disusun kurikulum pembelajaran yang komprehensif pada Sekolah Anak Percaya Diri.
Kurikulum Sekolah Anak Percaya Diri, lanjut Hatim, terdiri tiga bagian yakni science dan karya wisata sebagai bimbingan kecerdasan; seni, sastra dan permainan untuk menggali potensi dan bakat anak serta materi agama untuk menanamkan nilai-nilai moral.
Lewat Sekolah Anak percaya diri ini anak-anak korban trauma akan dibina untuk berekspresi dan berkegiatan positif. Menurut Hatim, saat ini Sekolah Anak Percaya Diri telah memiliki 58 siswa aktif yang dibagi dalam dua kelas dengan jadwal belajar setiap hari Jumat dan Minggu.
Untuk mendukung proses belajar mengajar yang efektif, Pertamina menyiapkan tenaga pengajar yang ahli di bidangnya, pendampingan dari psikolog serta menghadirkan beberapa tokoh dari berbagai profesi untuk memberikan inspirasi kepada anak-anak.
Pada tahun ini, Pertamina memperluas cakupan Sekolah Anak Percaya Diri, bukan hanya korban trauma, tetapi juga kepada anak-anak yang berasal dari keluarga kurang harmonis. Bahkan, Pertamina juga akan memberikan kelas parenting bagi para orang tuanya. Tujuannya, memberikan pembinaan mengenai cara menjadi orang tua yang baik, bagaimana cara mendidik anak, yang benar, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mendidik anak dan pembinaan lainnya.