Melihat Tradisi Nguras Enceh di Pemakaman Raja-raja Imogiri

Prosesi nguras enceh diawali dengan tahlilan, wilujengan, doa, pengalungan untaian bunga ke enceh, dan pengambilan air oleh abdi dalem.
Ada empat enceh atau gentong yang dikuras hari ini.
Keempat enceh yang dikuras itu terdiri dari dua enceh yang masing-masing milik Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Masing-masing enceh mempunyai nama tersendiri, seperti enceh Kasunanan Surakarta bernama Nyai Siyem dan Kyai Mendung. Sedangkan dua enceh Kasultanan Ngayogyakarta masing-masing bernama Kyai Danumaya dan Nyai Danumurti.
Usai prosesi nguras enceh, ratusan warga mengantre untuk mendapatkan air dari enceh tersebut.
Warga mengantre untuk mendapatkan air dari enceh.
Sebagian warga datang dengan membawa jeriken untuk mendapatkan air dari enceh.
Warga rela mengantre untuk mengambil air tersebut karena ingin mendapatkan berkah yang terkandung dalam air tersebut.
Sebagian warga mengambil air dari enceh menggunakan botol mineral.
Terkait banyaknya warga yang mengantre sejak pagi untuk mengambil air kurasan enceh, Penghageng Puroloyo Kota Gede dan Imogiri, KRT Hastono Ningrat mengaku tidak menganjurkannya.
Warga mengantre panjang untuk mendapatkan air dari enceh.