Mengenal Sasando Rote dari Budayawan Lokal

Sasando adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Selain piawai membuat Sasando, Herman Ledoh juga membuat kenong dan gong dan ia juga mahir dalam memainkan alat musik khas NTT itu.

Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Suara sasando ada miripnya dengan alat musik dawai lainnya seperti gitar, biola, kecapi, dan harpa.

Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu.

Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.

Oleh karena Sasandu didapat dengan menirukan cara kerja laba-laba, maka berdasarkan kepercayaan (mitos) di Rote bila seseorang ingin pandai bermain/memetik Sasandu maka Ia harus menangkap seekor laba-laba lalu menghancurkannya sesudahnya dicampur dengan minyak kelapa lalu diolah/diremas-remas pada jari-jemari.

Sasando, dalam bidang organologi (ilmu tentang alat-alat musik) tergolong Sitar Tabung Bambu. Menurut para peneliti musik, sitar tabung bamboo adalah alat musik asli Asia Tenggara (misalnya Filipina dan Indonesia) yang juga ditemukan di  Madagaskar dengan sebutan Valiha/Ali yang berasal-usul dari Asia Tenggara melalui perpindahan penduduk.

Sasando adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Selain piawai membuat Sasando, Herman Ledoh juga membuat kenong dan gong dan ia juga mahir dalam memainkan alat musik khas NTT itu.
Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Suara sasando ada miripnya dengan alat musik dawai lainnya seperti gitar, biola, kecapi, dan harpa.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu.
Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.
Oleh karena Sasandu didapat dengan menirukan cara kerja laba-laba, maka berdasarkan kepercayaan (mitos) di Rote bila seseorang ingin pandai bermain/memetik Sasandu maka Ia harus menangkap seekor laba-laba lalu menghancurkannya sesudahnya dicampur dengan minyak kelapa lalu diolah/diremas-remas pada jari-jemari.
Sasando, dalam bidang organologi (ilmu tentang alat-alat musik) tergolong Sitar Tabung Bambu. Menurut para peneliti musik, sitar tabung bamboo adalah alat musik asli Asia Tenggara (misalnya Filipina dan Indonesia) yang juga ditemukan di  Madagaskar dengan sebutan Valiha/Ali yang berasal-usul dari Asia Tenggara melalui perpindahan penduduk.