Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyambut dengan bangga empat orang siswa yang baru-baru ini menemukan opsi pengobatan penyakit kanker dan glukometer sebagai alat yang berguna menentukan kadar gula dalam darah tanpa harus mengambil sampel darah di Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan, Senin (26/8).
Keempat murid tersebut adalah Calestine Wendary dari British School Jakarta yang menemukan alat glukometer bagi penderita diabetes melitus.
Tiga lainnya adalah Aysa Aurealya Maharani, Anggina Ravitri dan Rafli Yazid Akbar dari SMAN 2 Palangkaraya, yang menemukan khasiat kayu bajakah sebagai opsi penyembuhan penyakit kanker.
Calestine sendiri adalah gadis berusia 16 tahun yang memulai penelitiannya karena kegusaran akibat banyaknya anggota keluarga dari teman-temannya yang mengidap penyakit diabetes. Ditambah lagi, ia sendiri juga gemar mengonsumsi minuman bergula seperti Boba.
Para siswa penemu obat kanker memberikan keterangan.
Menkes menyebut pihaknya melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan akan terus melakukan uji coba untuk menguji ketepatan alat ukur glukometer dan efektifitas bajakah dalam mengobati penyakit kanker.