Dalam pidatonya, Megawati pertama-tama berbicara soal demokrasi yang sekadar alat. Menurutnya, alat tersebut fungsinya untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Megawati lantas mengungkit soal strategi menebar kebencian yang digunakan pada saat pemilihan umum dan pilpres. Dia menegaskan strategi itulah yang melumpuhkan demokrasi.
Putri Presiden pertama RI ini pun mengatakan orang yang menggunakan strategi menebar kebencian inilah yang memorakporandakan Indonesia. Menurutnya, jika sudah rusak, tidak ada lagi solusinya.
Megawati juga bercerita soal momennya mengundang Prabowo ke Kongres V PDIP di Bali.
Megawati juga berbicara soal enaknya menjadi pemenang Pemilu 2019. Menurutnya, semua orang ingin merapat.
Megawati melempar sejumlah intermeso saat pidato politik di Kongres V PDIP. Salah satunya soal posisinya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Megawati saat menaiki panggung untuk menyampaikan pidato politik. Dia tampak didampingi sang putra, Prananda Prabowo.