Potret Pengungsi yang Ditahan karena Mengeluh Bantuan Gempa

Kholil (memakai rompi merah) merupakan pengungsi gempa NTB. Kakek dan keponakannya meninggal dunia karena terkena reruntuhan rumah akibat gempa. Tampak saat itu bersiap menghadapi sidang beberapa waktu lalu.
Selain kakek dan keponakannya meninggal karena gempa, Kholil dan istri serta anaknya yang berusia 2 tahun harus tinggal di pengungsian. Di tenda, hujan datang berulang kali. Di sisi lain, bantuan dari Pemda tidak tanggap.
Tekanan hidup di pengungsian membuatnya tertekan. Ia lalu membuat kritikan di komentar di  Facebook. Hal itu menyinggung Pemda Kabupaten Lombok Utara. Kholil dipolisikan.
Kholil akhirnya menghirup udara bebas setelah PN Mataram memnyatakan dirinya tidak bersalah. Tampak Kholil bersama tim kuasa hukumnya saat mengurus administrasi di LP Mataram.
Kholil menunjukkan surat bebas. Ia mengaku sangat bahagia. Namun jaksa tetap mengajukan kasasi dan menuntutnya selama 8 bulan penjara.
Kholil (memakai rompi merah) merupakan pengungsi gempa NTB. Kakek dan keponakannya meninggal dunia karena terkena reruntuhan rumah akibat gempa. Tampak saat itu bersiap menghadapi sidang beberapa waktu lalu.
Selain kakek dan keponakannya meninggal karena gempa, Kholil dan istri serta anaknya yang berusia 2 tahun harus tinggal di pengungsian. Di tenda, hujan datang berulang kali. Di sisi lain, bantuan dari Pemda tidak tanggap.
Tekanan hidup di pengungsian membuatnya tertekan. Ia lalu membuat kritikan di komentar di  Facebook. Hal itu menyinggung Pemda Kabupaten Lombok Utara. Kholil dipolisikan.
Kholil akhirnya menghirup udara bebas setelah PN Mataram memnyatakan dirinya tidak bersalah. Tampak Kholil bersama tim kuasa hukumnya saat mengurus administrasi di LP Mataram.
Kholil menunjukkan surat bebas. Ia mengaku sangat bahagia. Namun jaksa tetap mengajukan kasasi dan menuntutnya selama 8 bulan penjara.