Tercemar Limbah, Air Sungai Desa Klepu Hitam dan Berlendir

Sungai Sikendil dan Selilin yang tercemar ini berada di Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Air sungai tersebut diakui warga kini berubah warna menjadi berwarna hitam dan berlendir.

Selain hitam dan berlendir, air di sungai tersebut juga berbuih. Disinyalir ini akibat terpapar oleh limbah dikawasan tersebut.

Menurut warga, air di sungai tersebut berwarna hitam dan berlendir akibat limbah dari pabrik.

Air sungai tersebut juga bau saat di pagi dan malam hari.

Akibat dari tercemarnya sungai itu, warga setempat tak lagi bisa memanfaatkan air sungai untuk kehidupan sehari-hari dan irigasi sawah.

Seorang warga menunjukkan botol berisi air sungai yang tercemar limbah pabrik yang siap dicek dan dibawa ke laboratorium.

Kepala Desa Klepu, Djoko Purnomo, mengakui bahwa pihaknya sudah berdialog dengan dua perusahaan yang telah mencemari Sungai Selilin dan Sikendil. Bahkan hal itu sudah dilakukan sejak tahun lalu, tetapi hingga saat ini, pihaknya belum melihat tindakan nyata yang dilakukan perusahaan untuk menyelematkan dua sungai di desanya dari bahaya pencemaran.

Sungai Sikendil dan Selilin yang tercemar ini berada di Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.
Air sungai tersebut diakui warga kini berubah warna menjadi berwarna hitam dan berlendir.
Selain hitam dan berlendir, air di sungai tersebut juga berbuih. Disinyalir ini akibat terpapar oleh limbah dikawasan tersebut.
Menurut warga, air di sungai tersebut berwarna hitam dan berlendir akibat limbah dari pabrik.
Air sungai tersebut juga bau saat di pagi dan malam hari.
Akibat dari tercemarnya sungai itu, warga setempat tak lagi bisa memanfaatkan air sungai untuk kehidupan sehari-hari dan irigasi sawah.
Seorang warga menunjukkan botol berisi air sungai yang tercemar limbah pabrik yang siap dicek dan dibawa ke laboratorium.
Kepala Desa Klepu, Djoko Purnomo, mengakui bahwa pihaknya sudah berdialog dengan dua perusahaan yang telah mencemari Sungai Selilin dan Sikendil. Bahkan hal itu sudah dilakukan sejak tahun lalu, tetapi hingga saat ini, pihaknya belum melihat tindakan nyata yang dilakukan perusahaan untuk menyelematkan dua sungai di desanya dari bahaya pencemaran.