Melihat Kehidupan Pengungsi Anak Lewat Jepretan Kamera

Dilansir dari Anadolu Agaency, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan lebih dari 70 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi. Beberapa diantaranya harus kehilangan rumah mereka dan mencari perlindungan ke negara lain karena perang dan konflik yang terjadi di negara asalnya. Mohsin Raza/Reuters.

Pada setiap tahunnya, 20 Juni diperingati sebagai Hari Pengungsi Dunia dan data terbaru menunjukkan sebanyak 70,8 juta orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka. 25,9 juta diantaranya terpaksa keluar dari negara mereka, dikenal dengan sebutan 'refugee' atau pengungsi. Saat ini setengah dari pengungsi di dunia berusia di bawah 18 tahun. Mohsin Raza/Reuters.

Perang yang terjadi di Suriah membuat warga di negara tersebut terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi di negara lain. Ada sekitar 6,7 juta pengungsi berasal dari Suriah, dan menjadi yang terbanyak di dunia. Mohsin Raza/Reuters.

Selain Suriah, ada 2,7 juta pengungsi berasal dari Afghanistan dan 2,3 juta pengungsi berasal dari Sudan Selatan. Muhammad Hamed/Reuters.

Perang, konflik, serta kemiskinan menjadi sejumlah faktor yang membuat sejumlah orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan ke negara lain. Seperti dua orang kakak beradik asal Afghanistan ini yang kini menjadi pengungsi di Pakistan. Mohsin Raza/Reuters.

Berbagai hal, salah satunya faktor kemanusiaan, menjadi alasan sejumlah negara membuka pintu lebar-lebar bagi para pengungsi. Turki, disebut sebagai negara yang menerima pengungsi terbanyak di dunia dengan jumlah pengungsi mencapai 3,7 juta jiwa. Mohsin Raza/Reuters.

Pakistan, Uganda, Sudan, masing-masing berada di posisi kedua, ketiga, dan keempat negara yang paling banyak menerima pengungsi. Anne Mimault/Reuters.

Harapan untuk mendapatkan hidup yang lebih usai terjadinya perang dan konflik atau kondisi hidup yang sulit di negara asal membuat para pengungsi meningkat hingga dua kali lipat daripada masa 20 tahun silam. Anne Mimault/Reuters.

Menurut UNHCR, terdapat total 70,8 juta orang yang terusir secara paksa di seluruh dunia. Angka itu termasuk 41,3 juta orang pengungsi internal (internally displaced persons/IDP), serta sebanyak 25,9 juta pengungsi, dan lebih dari tiga juta pencari suaka. Willy Kurniawan/Reuters.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan melalui gerakan Global Compact on Refugees, Badan Pengungsi PBB, UNHCR, akan terus menyuarakan tujuan untuk menggerakan komunitas internasional ke arah penguatan kerja sama sehingga muncul interaksi yang saling memahami antara para pengungsi dengan negara-negara tuan rumah yang membuka pintu bagi para pengungsi. Willy Kurniawan/Reuters.

Dilansir dari Anadolu Agaency, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan lebih dari 70 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi. Beberapa diantaranya harus kehilangan rumah mereka dan mencari perlindungan ke negara lain karena perang dan konflik yang terjadi di negara asalnya. Mohsin Raza/Reuters.
Pada setiap tahunnya, 20 Juni diperingati sebagai Hari Pengungsi Dunia dan data terbaru menunjukkan sebanyak 70,8 juta orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka. 25,9 juta diantaranya terpaksa keluar dari negara mereka, dikenal dengan sebutan refugee atau pengungsi. Saat ini setengah dari pengungsi di dunia berusia di bawah 18 tahun. Mohsin Raza/Reuters.
Perang yang terjadi di Suriah membuat warga di negara tersebut terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi di negara lain. Ada sekitar 6,7 juta pengungsi berasal dari Suriah, dan menjadi yang terbanyak di dunia. Mohsin Raza/Reuters.
Selain Suriah, ada 2,7 juta pengungsi berasal dari Afghanistan dan 2,3 juta pengungsi berasal dari Sudan Selatan. Muhammad Hamed/Reuters.
Perang, konflik, serta kemiskinan menjadi sejumlah faktor yang membuat sejumlah orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan ke negara lain. Seperti dua orang kakak beradik asal Afghanistan ini yang kini menjadi pengungsi di Pakistan. Mohsin Raza/Reuters.
Berbagai hal, salah satunya faktor kemanusiaan, menjadi alasan sejumlah negara membuka pintu lebar-lebar bagi para pengungsi. Turki, disebut sebagai negara yang menerima pengungsi terbanyak di dunia dengan jumlah pengungsi mencapai 3,7 juta jiwa. Mohsin Raza/Reuters.
Pakistan, Uganda, Sudan, masing-masing berada di posisi kedua, ketiga, dan keempat negara yang paling banyak menerima pengungsi. Anne Mimault/Reuters.
Harapan untuk mendapatkan hidup yang lebih usai terjadinya perang dan konflik atau kondisi hidup yang sulit di negara asal membuat para pengungsi meningkat hingga dua kali lipat daripada masa 20 tahun silam. Anne Mimault/Reuters.
Menurut UNHCR, terdapat total 70,8 juta orang yang terusir secara paksa di seluruh dunia. Angka itu termasuk 41,3 juta orang pengungsi internal (internally displaced persons/IDP), serta sebanyak 25,9 juta pengungsi, dan lebih dari tiga juta pencari suaka. Willy Kurniawan/Reuters.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan melalui gerakan Global Compact on Refugees, Badan Pengungsi PBB, UNHCR, akan terus menyuarakan tujuan untuk menggerakan komunitas internasional ke arah penguatan kerja sama sehingga muncul interaksi yang saling memahami antara para pengungsi dengan negara-negara tuan rumah yang membuka pintu bagi para pengungsi. Willy Kurniawan/Reuters.