Areal persawahan yang membentang di tepi Jalur Lingkar Ambarawa (JLA) memanjakan mata para pemudik yang melintasi jalur tersebut.
Untuk sampai di JLA cukup mudah, dalam lalu lintas normal, dari Exit Tol Bawen bisa ditempuh dalam waktu sepuluh menit.
JLA juga menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di jalan nasional pusat kota Ambarawa yaitu pasar Projo dan pasar hewan.
Dari kejauhan Benteng Willem II atau dikenal pula dengan nama Benteng Pendhem berdiri di antara hamparan padi menguning yang membuat pemandangan makin ciamik.
Tak hanya itu, di sisi timur JLA berdiri tegak Gunung Telomoyo seolah menjadi pagar yang mengitari Rawa Pening.
Pantauan detikcom, pada Minggu (09/06/2019), suasana pagi di JLA tampak cerah. Selain itu, pemandangan padi yang menghampar luas sudah mulai menguning, pertanda musim panen tiba sebentar lagi.
Sebagai jalur arteri primer, JLA memiliki panjang 7,3 km dan lebar 11 meter yang dibagi dalam 2 jalur.
Selain itu, disepanjang JLA terdapat 5 buah jembatan yang melintasi sungai dan rel kereta api. Adapun kelima jembatan itu adalah jembatan Kedung, Tuntang, Tambakboyo, Bejalen dan Ngampin.
Pemandangan yang menawan di Jalur Lingkar Ambarawa itu membuat tak sedikit pemudik singgah sebentar untuk memotret.
Bagi para pemudik yang hendak memotret keindahan alam di sepanjang JLA bisa menepi sejenak di bahu jalan yang tersedia. Namun, tetap perhatikan keamanan arus lalu lintas di sekitar ya.