Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (7/3/2019), mengatakan telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada pukul 07.44 WIB. Istimewa/Instagram/@merapi_news.
Luncuran awan panas ini terjadi dalam durasi 121 detik. Istimewa/Instagram/@merapi_news.
Meski Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya, tapi BPPTKG belum mengubah status Gunung di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini. Istimewa/Instagram/@merapi_news.
Adapun awan panas guguran siang ini berdurasi 97 detik dengan jarak luncur 1 kilometer. Istimewa/Twitter/@BPPTKG.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG awan panas guguran mengarah ke tenggara. Istimewa/Twitter/@BPPTKG.
BPPTKG hingga kini belum mengubah status Gunung Merapi yang masih di level II atau waspada. Istimewa/Twitter/@BPPTKG.
Oleh karenanya masyarakat diminta tetep tenang. Istimewa/Twitter/@BPPTKG.
Penampakan guguran awan panas yang terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.
Sejak Februari 2019 lalu, Gunung Merapi beberapa kali terjadi guguran awan panas kecil. Saat itu mengarah ke Kali Gendol dengan jarak 500 m. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.
Penampakan awan panas yang terlihat dari Sleman pada awal Februari 2019 lalu. Saat itu Gunung Merapi tercatat menyemburkan sebanyak 9 kali awan panas. ANTARA FOTO/Ranto Kresek.