Mengintip Proses Pembuatan Ogoh-ogoh untuk Hari Raya Nyepi

Umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi. Pura Agung Wira Satya Bhuana, Gambir, Jakarta Pusat, telah merampungkan pembuatan ogoh-ogoh untuk di arak jelang hari H.
Ogoh-ogoh yang berukuran cukup besar itu disiapkan untuk perayaan Hari Raya Nyepi yang akan jatuh pada Kamis (7/3) esok.
Pembuatan ogoh-ogoh itu memakan waktu kurang lebih selama satu minggu.
Ogoh-ogoh itu dibuat dengan menggunakan bahan styrofoam dan siap diarak keliling wilayah sekitarnya.
Berbagai aksesoris seperti gelang juga sudah terpasang di tangan ogoh-ogoh tersebut.
Ogoh-ogoh yang sudah rampung dikerjakan ini akan disumbangkan ke Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur.
Nama Ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali, Ogoh-Ogoh yang berarti sesuatu yang digoyang-goyangkan.
Ogoh-ogoh ini merupakan karya seni dan kreativitas patung dalam kebudayaan bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala, digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan dan biasanya dalam wujud Raksasa.
Ogoh-ogoh diangkut menggunakan mobil bak untuk dibawa ke Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur.
Nantinya ogoh-ogoh itu akan diarak untuk menyemarakkan puncak Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Kamis (7/3) mendatang.