Bukan di Belanda, Ini Kebun Bunga di Bondowoso Lho

Warga diajak menanam bunga sebanyak mungkin di pekarangan rumahnya. Dan bunga-bunga tersebut saat mekar menjadi lokasi yang instagramable banget lho. Selain itu, bunga-bunganya juga bermanfaat dijual untuk buket bunga atau lainnya. 
Keberadaan kebun bunga itu diharapkan bisa mengangkat perekonomian warga setempat, selain juga dapat meningkatkan potensi wisata. Apalagi, desa tersebut berada di lereng pegunungan. Sehingga suhu dan cuacanya sangat menunjang untuk tanaman bunga.
Beberapa warga di Desa Jetis juga sudah mengaku sangat tertarik dengan rencana itu. Terlebih untuk yang memiliki pekarangan rumahnya luas. Jelas ini sangat prospek sebagai kebun bunga dan untuk dibuatkan buket.
 
Kepala desa Jetis, Grujugan, Bondowoso itu juga sudah menetapkan tahap awal menyediakan lahan percontohan, yaitu tanah seluas 8.000 meter persegi untuk ditanami bunga semua. Menurutnya, sudah ada beberapa warga desa mulai tertarik mengembangkan tanaman bunga. Mereka menanam di lahan-lahan yang dimilikinya. Sehingga ke depan diharapkan akan diikuti semua warga desa.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bondowoso, Harry Patriantono, mengaku sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan warga desa tersebut. Karena bisa saja ini akan menjadi destinasi wisata baru, desa wisata kebun bunga. 
Ada 14 varietas bunga yang sudah disiapkan di desa itu. Di antaranya bunga refugia, lavender, lily, anyelir, mawar, melati, dan beberapa jenis bunga hias lainnya. 
Di desa yang ada di lereng timur Pegunungan Argopuro tersebut terdapat 14 dusun. Dengan begitu, satu dusun kebagian satu varietas bunga yang akan dikembangkan. Sehingga satu dusun akan memiliki satu jenis bunga andalan.
 
Beberapa warga di Desa Jetis juga sudah mengaku sangat tertarik dengan rencana itu. Terlebih untuk yang memiliki pekarangan rumahnya luas. Jelas ini sangat prospek sebagai kebun bunga dan untuk dibuatkan buket.
 
Beginilah salah satu sudut dari taman warga yang sudah tumbuh dan berbunga mekar. Indah bukan? Nggak kalah menarik dengan yang di Belanda doong.
Warga diajak menanam bunga sebanyak mungkin di pekarangan rumahnya. Dan bunga-bunga tersebut saat mekar menjadi lokasi yang instagramable banget lho. Selain itu, bunga-bunganya juga bermanfaat dijual untuk buket bunga atau lainnya. 
Keberadaan kebun bunga itu diharapkan bisa mengangkat perekonomian warga setempat, selain juga dapat meningkatkan potensi wisata. Apalagi, desa tersebut berada di lereng pegunungan. Sehingga suhu dan cuacanya sangat menunjang untuk tanaman bunga.
Beberapa warga di Desa Jetis juga sudah mengaku sangat tertarik dengan rencana itu. Terlebih untuk yang memiliki pekarangan rumahnya luas. Jelas ini sangat prospek sebagai kebun bunga dan untuk dibuatkan buket. 
Kepala desa Jetis, Grujugan, Bondowoso itu juga sudah menetapkan tahap awal menyediakan lahan percontohan, yaitu tanah seluas 8.000 meter persegi untuk ditanami bunga semua. Menurutnya, sudah ada beberapa warga desa mulai tertarik mengembangkan tanaman bunga. Mereka menanam di lahan-lahan yang dimilikinya. Sehingga ke depan diharapkan akan diikuti semua warga desa.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bondowoso, Harry Patriantono, mengaku sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan warga desa tersebut. Karena bisa saja ini akan menjadi destinasi wisata baru, desa wisata kebun bunga. 
Ada 14 varietas bunga yang sudah disiapkan di desa itu. Di antaranya bunga refugia, lavender, lily, anyelir, mawar, melati, dan beberapa jenis bunga hias lainnya. 
Di desa yang ada di lereng timur Pegunungan Argopuro tersebut terdapat 14 dusun. Dengan begitu, satu dusun kebagian satu varietas bunga yang akan dikembangkan. Sehingga satu dusun akan memiliki satu jenis bunga andalan. 
Beberapa warga di Desa Jetis juga sudah mengaku sangat tertarik dengan rencana itu. Terlebih untuk yang memiliki pekarangan rumahnya luas. Jelas ini sangat prospek sebagai kebun bunga dan untuk dibuatkan buket. 
Beginilah salah satu sudut dari taman warga yang sudah tumbuh dan berbunga mekar. Indah bukan? Nggak kalah menarik dengan yang di Belanda doong.