Sosialisasi Pemilu untuk Warga di Ibukota Terus Digencarkan

Sejumlah warga melintas di depan spanduk sosialisasi Pemilu dan Pilpres 2019 di depan Kementerian Komunikasi dan Infomartika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/2). 
 
KPU pun menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu serentak 2019 sebesar 77,5 persen. 
Selain itu dengan adanya spanduk tersebut warga setidaknya mengetahui apa yang harus dipersiapkan saat Pemilu pada April 2019 mendatang.
Bahkan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman juga sudah menyatakan sosialisasi terkait pemilu sudah mulai digencarkan dan dilakukan sejak bulan Januari 2019. 
Arief pun menuturkan hal tersebut untuk menanggapi pihak yang menyatakan sosialisasi dari KPU dirasa kurang sehingga menimbulkan beberapa pelanggaran. 
 
Ia pun menjelaskan bahwa anggaran dan personel yang terbatas sedikit menghambat proses sosialisasi tersebut. Namun, hal itu bisa disiasati dengan menggencarkan sosialisasi yang masif terlebih jelang penyelenggaraannya pada April 2019. 
Sosialisasi ini juga terus digencarkan mengingat waktu pelaksaan Pemilu serentak dan Pilpres tidak kurang dari dua bulan lagi menuju hari pemilihan. 
 
KPU juga mengingatkan untuk seluruh rakyat Indonesia dan peserta pemilu untuk membaca, memahami, dan menjalankan peraturan yang ada, guna mencegah adanya pelanggaran.
 
Inilah salah satu bentuk sosialisasi di area publik yang digencarkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memilih dalam pemilu dan pilpres 2019.
Sejumlah warga melintas di depan spanduk sosialisasi Pemilu dan Pilpres 2019 di depan Kementerian Komunikasi dan Infomartika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/2).  
KPU pun menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu serentak 2019 sebesar 77,5 persen. 
Selain itu dengan adanya spanduk tersebut warga setidaknya mengetahui apa yang harus dipersiapkan saat Pemilu pada April 2019 mendatang.
Bahkan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman juga sudah menyatakan sosialisasi terkait pemilu sudah mulai digencarkan dan dilakukan sejak bulan Januari 2019. 
Arief pun menuturkan hal tersebut untuk menanggapi pihak yang menyatakan sosialisasi dari KPU dirasa kurang sehingga menimbulkan beberapa pelanggaran.  
Ia pun menjelaskan bahwa anggaran dan personel yang terbatas sedikit menghambat proses sosialisasi tersebut. Namun, hal itu bisa disiasati dengan menggencarkan sosialisasi yang masif terlebih jelang penyelenggaraannya pada April 2019. 
Sosialisasi ini juga terus digencarkan mengingat waktu pelaksaan Pemilu serentak dan Pilpres tidak kurang dari dua bulan lagi menuju hari pemilihan.  
KPU juga mengingatkan untuk seluruh rakyat Indonesia dan peserta pemilu untuk membaca, memahami, dan menjalankan peraturan yang ada, guna mencegah adanya pelanggaran. 
Inilah salah satu bentuk sosialisasi di area publik yang digencarkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memilih dalam pemilu dan pilpres 2019.