Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan zona perkiraan bahaya dari erupsi Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. (Foto: Dok. BNPB)
Guguran lava dan hawa panas turun ke laut (Foto: Dok. BNPB)
PVMBG mengeluarkan rekomendasi zona perkiraan bahaya yang meliputi radius 2,5 km dari puncak Kawah Dua (utara) dan kawah Utama (selatan). (Foto: Dok. BNPB)
Aktivitas vulkanik gunung ini dengan guguran lava terjadi sejak November 2018 lalu. (Foto: Dok. BNPB)
Petugas memetakan daerah berbahaya akibat erupsi Gunung Karangetang (Foto: Dok. BNPB)
Dampak aktivitas vulkanik tersebut, sekitar 53 KK (190 jiwa) mengungsi di beberapa titik. Sejumlah 33 KK (122 jiwa) berada di Penampungan Paseng, 11 KK (39) di Sekolah GMIST Batubulan, dan 9 KK (29) di rumah-rumah kerabat. (Foto: Dok. BNPB)
Petugas gabungan berkorrdinasi untuk menangani bencana (Foto: Dok. BNPB)
Sementara itu, awan panas guguran maupun aliran lava saat ini masih mengarah ke Sungai Melebuhe, namun berpotensi untuk berubah menuju ke Kali Batukore dan Batuare, serta Saboang. Volume material vulkanik dapat berpotensi menjadi lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di Kawah Dua dan Kawah Utama. (Foto: Antara Foto)