Ruang Kreatif Bandung Kini Sepi Bak Gedung Hantu di Pusat Kota

Gedung yang diresmikan oleh Ridwan Kamil, saat itu menjabat wali kota Bandung, memang sengaja dibuat sebagai wadah kreatif para kawula muda.
Rabu (16/1/2019) siang, detikcom melihat langsung kondisi gedung senilai Rp 40 miliar yang memiliki tembok dengan ornamen warna-warni. Bagian luar gedung masih nampak kokoh. Tapi, jika dilihat lebih dekat cukup banyak kerusakan yang terlihat jelas.
Mulai dari halaman depan yang sudah mulai retak-retak, taman dan air mancur yang tak terawat, kebocoran pipa di bagian parkiran motor, hingga tembok yang mulai kusam bahkan berlumut.
Masuk ke bagian dalam sejumlah fasilitas seperti toilet banyak yang tidak berfungsi dan ditutup.
Sepasang lift tidak berfungsi sehingga untuk naik ke lantai enam paling atas harus menggunakan tangga.
Bahkan lift tersebut sejak diresmikan jarang difungsikan.
Work space yang menjadi tempat para kreator memamerkan karyanya pun sepi tak berpenghuni. Kini lokasi tersebut terkunci dan terlihat kosong melompong.
Kondisi serupa juga terlihat hingga lantai enam yang terdapat aula, studio kriya, studio fesyen, ruang animasi, studio fotografi, studio musik, auditorium, Bandung Design Archive (BDA), co-working space dan perpustakaan, semua tertutup dan dikunci.
Bahkan terlihat dari luar pintu kaca, beberapa ruangan berantakan dan kotor seperti tidak terawat bak ruang hantu.
'Kehidupan' hanya terlihat di lantai satu yang terdapat tempat nongkrong dan kafe. Di tempat ini terlihat beberapa pemuda pemudi berkumpul sambil menikmati kopi dan camilan.
Warga menyayangkan gedung sebesar BCH ini sepi. Padahal gedung tersebut dapat menjadi tempat positif sebagai wadah kreativitas pemuda di Kota Bandung.
Hingga Rabu siang kondisi BCH masih tampak sepi dari pengunjung dan tidak ada satu ruangan pun yang terlihat berkegiatan. Kondisi tersebut membuat BCH tak ubahnya seperti gedung' hantu' yang membuat orang enggan berkunjung.
Padahal dari atas gedung ini kita juga bisa menikmati suasana Kota Bandung yang cukup indah bukan.