Duh, Jorok! Sampah Menggunung di Kolong Tol Wiyoto-Wiyono

Sampah menumpuk di area kolong Tol Wiyoto-Wiyono, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Menurut keterangan warga, masyarakat di kawasan itu terpaksa membuang sampah sembarangan di kawasan tps ilegal bawah kolong tol tersebut karena tidak memilik alternatif tempat pembuangan sampah (TPS).

Tak hanya warga sekitar, banyak pula ditemukan sejumlah kelompok yang dengan sengaja membuang sampah rumah secara kolektif di TPS ilegal tersebut.

Ironisnya, warga yang membuang sampah di lokasi itu mengaku dipungut biaya jika ingin membuang sampah di kawasan TPS ilegal itu. Biaya yang dikenakan pun beragam, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 6.000 per gerobak.

Dampak dari sampah yang menumpuk di kawasan sekitar kolong Tol Wiyoto-Wiyono itu pun membuat kawasan itu terlihat kumuh dan jorok. Belum lagi aroma tak sedap pasti dihirup oleh warga yang melintas.

Sejumlah pemulung pun nampak memenuhi kawasan kolong Tol Wiyoto-Wiyono untuk mengumpulkan sampah plastik.

Kondisi memprihatinkan kawasan kolong Tol Wiyoto-Wiyono direspon cepat oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Jakarta Utara. Sejumlah petugas dikerahkan untuk membersihkan sampah yang menumpuk disana.

Sebelumnya, enam bulan lalu kawasan kolong Tol Wiyoto-Wiyono sudah dibersihkan. Pemerintah Kota Jakarta pun menyerahkan pengawasannya kepada pengelola jalan tol.

Namun, sampah kembali menumpuk di area itu. Salah satunya karena minimnya kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Tak hanya menimbulkan kesan kumuh dan aroma tak sedap, tumpukan sampah juga menjadi sarang penyakit berbahaya bagi warga yang tinggal atau sering melintas di kawasan kolong Tol Wiyoto-Wiyono.

Sampah menumpuk di area kolong Tol Wiyoto-Wiyono, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Menurut keterangan warga, masyarakat di kawasan itu terpaksa membuang sampah sembarangan di kawasan tps ilegal bawah kolong tol tersebut karena tidak memilik alternatif tempat pembuangan sampah (TPS).
Tak hanya warga sekitar, banyak pula ditemukan sejumlah kelompok yang dengan sengaja membuang sampah rumah secara kolektif di TPS ilegal tersebut.
Ironisnya, warga yang membuang sampah di lokasi itu mengaku dipungut biaya jika ingin membuang sampah di kawasan TPS ilegal itu. Biaya yang dikenakan pun beragam, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 6.000 per gerobak.
Dampak dari sampah yang menumpuk di kawasan sekitar kolong Tol Wiyoto-Wiyono itu pun membuat kawasan itu terlihat kumuh dan jorok. Belum lagi aroma tak sedap pasti dihirup oleh warga yang melintas.
Sejumlah pemulung pun nampak memenuhi kawasan kolong Tol Wiyoto-Wiyono untuk mengumpulkan sampah plastik.
Kondisi memprihatinkan kawasan kolong Tol Wiyoto-Wiyono direspon cepat oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Jakarta Utara. Sejumlah petugas dikerahkan untuk membersihkan sampah yang menumpuk disana.
Sebelumnya, enam bulan lalu kawasan kolong Tol Wiyoto-Wiyono sudah dibersihkan. Pemerintah Kota Jakarta pun menyerahkan pengawasannya kepada pengelola jalan tol.
Namun, sampah kembali menumpuk di area itu. Salah satunya karena minimnya kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Tak hanya menimbulkan kesan kumuh dan aroma tak sedap, tumpukan sampah juga menjadi sarang penyakit berbahaya bagi warga yang tinggal atau sering melintas di kawasan kolong Tol Wiyoto-Wiyono.