Peristiwa tanah ambles di Jalan Gubeng, Surabaya pada Selasa (18/12/2018) lalu membuat heboh tidak hanya warga Surabaya, tetapi juga masyarakat Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, tanah ambles di Jalan Gubeng itu membentuk sebuah lubang besar yang membuat sejumlah bangunan yang berada di jalan tersebut rusak.
Tanah ambles itu pun disebut terjadi karena adanya kesalahan konstruksi di sebuah rumah sakit yang berlokasi tak jauh dari tempat kejadian.
Sebuah kantor cabang Bank BNI dan toko tas menjadi dua bangunan yang paling terdampak akibat tanah ambles tersebut. Kedua bangunan itu berada tepat di depan Jalan Gubeng yang ambles.
Pemkot Surabaya menunjuk tim ahli yang akan bekerja sama dengan tim dari Labfor Polri untuk mendalami dan menentukan penyebab amblesnya Jalan Gubeng.
Sebelumnya, sejumlah penyebab disebut menjadi alasan tanah ambles di Jalan Gubeng terjadi, termasuk adanya fenomena likuifaksi. Namun, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut peristiwa tanah ambles di Jalan Gubeng terjadi karena adanya kesalahan konstruksi.
Pihak kepolisian bersama staf kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, tampak telah tiba di lokasi untuk melihat dampak kerusakan sekaligus memantau proses evakuasi dan pemulihan Jalan Gubeng di Surabaya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan pun telah menginstruksikan untuk melakukan sterilisasi sejumlah bangunan yang terdampak dari tanah ambles di Jalan Gubeng.
Proses perbaikan Jalan Gubeng pun langsung diinstruksikan oleh Pemkot Surabaya. Perbaikan jalan ambles ini sendiri diperkirakan bisa memakan waktu dalam sepekan. Namun hal ini bergantung pada teknologi yang digunakan.
Sejumlah alat berat pun nampak telah tersedia di lokasi untuk mempercepat proses perbaikan tanah ambles di Jalan Gubeng di Surabaya.