Menggali Sejarah Peradaban Mesir di Kuil Karnak

Kemajuan Peradaban Mesir kuno menjadi misteri yang hingga kini terus digali dan dipelajari oleh para peneliti dan arkeolog. Bentuk kemajuan peradaban itu nampak jelas terlihat dari sisa-sisa peninggalan Mesir Kuno, salah satunya adalah Kuil Karnak yang terletak di Luxor, Mesir. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Warga Mesir maupun para wisatawan asing tak henti berkunjung ke reruntuhan Kuil Karnak yang berada di Luxor, Mesir. Mereka datang untuk melihat dan mengagumi kemampuan peradaban kuno itu membangun sebuah kuil yang mampu berdiri hingga kini. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Dalam kepercayaan orang Mesir kuno, Kuil Karnak dikenal sebagai Ipet-Isu atau 'Tempat yang Terpilih'. Kompleks suci yang memiliki bentuk menyerupai kota ini dibangun sebagai dedikasi untuk triad Thebes; Amun, Mut dan Khonsu. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Kompleks Kuil Karnak merupakan komplek keagamaan kedua terbesar -setelah Angkor Wat di Kamboja- di dunia. Komplek itu memiliki luas mencapai 1,2 km persegi. Di masa peradaban Mesir kuno, Kuil Karnak dikhususkan menjadi tempat para Dewa dan menjadi tempat ziara selama hampir 3.000 tahun. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Bangunan paling fantastis yang berada di Kuil Karnak adalah sebuah area yang berbentuk seperti aula. Area itu berada di sebelah barat dan merupakan Hypostyle -sebuah bangunan beratap yang ditopang oleh jajaran tiang- yang memiliki 134 tiang penyangga. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Kuil Karnak menjadi tempat suci untuk para Dewa, diantaranya di sektor tengah komplek ini didedikasikan untuk Amun-Ra yang dipandang sebagai Tuhan dalam mitologi Mesir dan peradaban Mesir Kuno. Area untuk Amun-Ra pun menjadi yang terluas di dalam komplek Kuil Karnak. Di bagian selatan komplek terdapat kuil kecil untuk Dewi Mut. Sebuah tempat suci yang berada diantara tempat Amun-Ra dan Mut menjadi milik Khonsu; anak Amun-Ra dan Mut. Sedangkan untuk sektor utara dibangun untuk Montu, Dewa Perang berkepala burung. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Sejumlah arkeolog dari berbagai negara pun menunjukkan minatnya untuk meneliti Kuil Karnak di Luxor, Mesir. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Sejumlah arkeolog Mesir pun bekerja di dalam Kuil Karnak untuk menggali informasi dari beragam relief Mesir Kuno yang menghiasi bagian dalam Kuil Karnak. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Relief-relief yang berada di dalam Kuil Karnak itu pun diketahui menceritakan tentang para Dewa orang-orang Mesir Kuno dan juga menceritakan kehidupan sehari-hari mereka di masa lalu. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Penelitian yang dilakukan para arkeolog itu pun tak hanya untuk mengungkap kemajuan ilmu dan teknologi orang-orang Mesir Kuno, tetapi juga untuk memelihara dan merawat Kuil Karnak agar tak rusak dimakan waktu. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Kemajuan Peradaban Mesir kuno menjadi misteri yang hingga kini terus digali dan dipelajari oleh para peneliti dan arkeolog. Bentuk kemajuan peradaban itu nampak jelas terlihat dari sisa-sisa peninggalan Mesir Kuno, salah satunya adalah Kuil Karnak yang terletak di Luxor, Mesir. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Warga Mesir maupun para wisatawan asing tak henti berkunjung ke reruntuhan Kuil Karnak yang berada di Luxor, Mesir. Mereka datang untuk melihat dan mengagumi kemampuan peradaban kuno itu membangun sebuah kuil yang mampu berdiri hingga kini. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Dalam kepercayaan orang Mesir kuno, Kuil Karnak dikenal sebagai Ipet-Isu atau Tempat yang Terpilih. Kompleks suci yang memiliki bentuk menyerupai kota ini dibangun sebagai dedikasi untuk triad Thebes; Amun, Mut dan Khonsu. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Kompleks Kuil Karnak merupakan komplek keagamaan kedua terbesar -setelah Angkor Wat di Kamboja- di dunia. Komplek itu memiliki luas mencapai 1,2 km persegi. Di masa peradaban Mesir kuno, Kuil Karnak dikhususkan menjadi tempat para Dewa dan menjadi tempat ziara selama hampir 3.000 tahun. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Bangunan paling fantastis yang berada di Kuil Karnak adalah sebuah area yang berbentuk seperti aula. Area itu berada di sebelah barat dan merupakan Hypostyle -sebuah bangunan beratap yang ditopang oleh jajaran tiang- yang memiliki 134 tiang penyangga. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Kuil Karnak menjadi tempat suci untuk para Dewa, diantaranya di sektor tengah komplek ini didedikasikan untuk Amun-Ra yang dipandang sebagai Tuhan dalam mitologi Mesir dan peradaban Mesir Kuno. Area untuk Amun-Ra pun menjadi yang terluas di dalam komplek Kuil Karnak. Di bagian selatan komplek terdapat kuil kecil untuk Dewi Mut. Sebuah tempat suci yang berada diantara tempat Amun-Ra dan Mut menjadi milik Khonsu; anak Amun-Ra dan Mut. Sedangkan untuk sektor utara dibangun untuk Montu, Dewa Perang berkepala burung. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Sejumlah arkeolog dari berbagai negara pun menunjukkan minatnya untuk meneliti Kuil Karnak di Luxor, Mesir. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Sejumlah arkeolog Mesir pun bekerja di dalam Kuil Karnak untuk menggali informasi dari beragam relief Mesir Kuno yang menghiasi bagian dalam Kuil Karnak. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Relief-relief yang berada di dalam Kuil Karnak itu pun diketahui menceritakan tentang para Dewa orang-orang Mesir Kuno dan juga menceritakan kehidupan sehari-hari mereka di masa lalu. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.
Penelitian yang dilakukan para arkeolog itu pun tak hanya untuk mengungkap kemajuan ilmu dan teknologi orang-orang Mesir Kuno, tetapi juga untuk memelihara dan merawat Kuil Karnak agar tak rusak dimakan waktu. Mohamed Abd El Ghany/Reuters.