Sedih! Siswa-siswi Ini Belajar di Sekolah yang Rusak

Bangunan sekolah ini didirikan sekitar tahun 1986-an dan belum direnovasi sedikitpun, hingga mengalami kerusakan yang cukup parah seperti ini.
MI Al-Mamuniyyah berada di Kampung Sukanagara, Desa Mekarsari, Kecamatan Pacet. Sekolah ini memiliki jumlah murid kurang dari 100 siswa, dengan 10 orang guru dan satu kepala sekolah. 
Dari enam ruangan kelas yang ada di sekolah ini, atap tiga ruangan di antaranya mengalami kerusakan. Seperti ini nih.
Salah satu ruangan yang dipakai untuk kelas 4, bahkan Kamis (1/11/2018) dini hari, atapnya ambrol. Kepala Sekolah MI Al-Mamuniyyah Asep Jafar Sidik mengatakan insiden itu diketahuinya pagi hari saat buka kelas.
Menurutnya, sejak didirikan bangunan kelas itu belum pernah diperbaiki, hanya dilakukan perbaikan kecil saja dibagian lantainya saja diganti menjadi keramik dari ubin sekitar tahun 2000 lalu.
Kerusakan lain terjadi di jendela yang ada di ruangan kelas satu yang kacanya pecah sehingga air hujan, angin dan debu bebas masuk ke dalam kelas. Pada tahun 2009 dan 2017 lalu sekolah ini mendapat bantuan dua ruang kelas yang berasal dari dana aspirasi. Dua bangunan kelas itu dibangun menjadi dua lantai.
Para murid juga terpaksa harus belajar di kursi dan meja yang sudah reyot. Kondisi ini sungguh sangat memprihatinkan sekali.
Bahkan disalah satu sudut ruangan, ada atapnya yang disanggah menggunakan bambu besar. Pihak sekolah sudah mengajukan bantuan ke Kementerian Agama melalui pengawas sekolah, namun hingga saat ini bantuan untuk sekolah tak kunjung turun. Ia juga sudah mengajukan proposal ke Kemenag, namun belum ada tanggapan.
Bangunan sekolah ini didirikan sekitar tahun 1986-an dan belum direnovasi sedikitpun, hingga mengalami kerusakan yang cukup parah seperti ini.
MI Al-Mamuniyyah berada di Kampung Sukanagara, Desa Mekarsari, Kecamatan Pacet. Sekolah ini memiliki jumlah murid kurang dari 100 siswa, dengan 10 orang guru dan satu kepala sekolah. 
Dari enam ruangan kelas yang ada di sekolah ini, atap tiga ruangan di antaranya mengalami kerusakan. Seperti ini nih.
Salah satu ruangan yang dipakai untuk kelas 4, bahkan Kamis (1/11/2018) dini hari, atapnya ambrol. Kepala Sekolah MI Al-Mamuniyyah Asep Jafar Sidik mengatakan insiden itu diketahuinya pagi hari saat buka kelas.
Menurutnya, sejak didirikan bangunan kelas itu belum pernah diperbaiki, hanya dilakukan perbaikan kecil saja dibagian lantainya saja diganti menjadi keramik dari ubin sekitar tahun 2000 lalu.
Kerusakan lain terjadi di jendela yang ada di ruangan kelas satu yang kacanya pecah sehingga air hujan, angin dan debu bebas masuk ke dalam kelas. Pada tahun 2009 dan 2017 lalu sekolah ini mendapat bantuan dua ruang kelas yang berasal dari dana aspirasi. Dua bangunan kelas itu dibangun menjadi dua lantai.
Para murid juga terpaksa harus belajar di kursi dan meja yang sudah reyot. Kondisi ini sungguh sangat memprihatinkan sekali.
Bahkan disalah satu sudut ruangan, ada atapnya yang disanggah menggunakan bambu besar. Pihak sekolah sudah mengajukan bantuan ke Kementerian Agama melalui pengawas sekolah, namun hingga saat ini bantuan untuk sekolah tak kunjung turun. Ia juga sudah mengajukan proposal ke Kemenag, namun belum ada tanggapan.