Kenalkan! Sopir Angkot Pembuat Pesawat Nirawak dari Maros

Pria itu akrab disapa Daeng Mus, warga Desa Jene Taesa, Kecamatan Simbang, Maros, Sulawesi Selatan.
15 tahun silam, ia mencoba membuat miniatur pesawat dengan mesin seadanya, setelah ia membeli remot kontrol bekas di toko elektronik seharga Rp 2 juta.
"Saya membuat pesawat dari tripleks awalnya dan dengan mesin seadanya yang saya dapatkan dari salah seorang tetangga kampung yang kerja di Lanud. Remotnya bekas saya beli. Tapi itu tidak mau terbang. Mungkin ada 20 kali saya coba, hingga akhirnya bisa terbang, tapi tidak bisa terkontrol," katanya.
Pesawat pertama yang ia telah buat dan bisa terbang itu, telah membuat dirinya dijuluki sebagai Habibie di kampungnya. Hanya saja, Daeng Mus tidak lantas puas, karena merasa pesawat buatannya masih belum sempurna. 
Untuk jarak tempuh bisa mencapai 1 jam lamanya dengan ketinggian sekitar 1,5 km.
 
Pria itu akrab disapa Daeng Mus, warga Desa Jene Taesa, Kecamatan Simbang, Maros, Sulawesi Selatan.
15 tahun silam, ia mencoba membuat miniatur pesawat dengan mesin seadanya, setelah ia membeli remot kontrol bekas di toko elektronik seharga Rp 2 juta.
Saya membuat pesawat dari tripleks awalnya dan dengan mesin seadanya yang saya dapatkan dari salah seorang tetangga kampung yang kerja di Lanud. Remotnya bekas saya beli. Tapi itu tidak mau terbang. Mungkin ada 20 kali saya coba, hingga akhirnya bisa terbang, tapi tidak bisa terkontrol, katanya.
Pesawat pertama yang ia telah buat dan bisa terbang itu, telah membuat dirinya dijuluki sebagai Habibie di kampungnya. Hanya saja, Daeng Mus tidak lantas puas, karena merasa pesawat buatannya masih belum sempurna. 
Untuk jarak tempuh bisa mencapai 1 jam lamanya dengan ketinggian sekitar 1,5 km.