Survei menemukan bahwa kasus hoax Ratna Sarumpaet menyebabkan adanya sentimen positif atau lebih mendukung terhadap Jokowi-Ma'ruf, sebaliknya meningkatkan sentimen negatif atau lebih tidak mendukung pada Prabowo-Sandi.
Survei dilakukan pada 10-19 Oktober 2018. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang.
Wawancara dilakukan dengan tatap muka menggunakan kuesioner. Toleransi kesalahan sebesar kurang-lebih 2,8 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Maslonan, di kantor LSI Graha Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2018), mengatakan 25 persen responden semakin mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin setelah kasus hoax penganiayaan Ratna.
Sedangkan 17,9 persen responden menyatakan lebih tidak mendukung pasangan Prabowo-Sandi daripada sebelumnya.