Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
BNPB pun memberikan pemaparan mengenai penyebab terjadinya gempa dan tsunami serta penanganan bencana di wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menerangkan gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah dipicu oleh longsoran sedimen di dasar laut. Longsor itu disebut terjadi akibat gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo yang mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Data sementara, sebanyak 48 orang meninggal akibat gempa dan tsunami di kota Palu.
Sementara untuk wilayah Donggala informasi masih terkendala akibat terputusnya jaringan komunikasi.
Jumlah data korban dan kerusakan akibat gempa dan tsunami itu pun diperkirakan masih akan terus bertambah karena proses evakuasi korban masih terus dilakukan.