Penampakan Struktur Batu di Dekat Candi Ngempon Semarang

Atas temuan ini, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng Sukronedi mengatakan akan melakukan ekskavasi.  (Foto: Dok. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/)

"Minggu depan kita lakukan ekskavasi yang lebih luas lagi untuk mengetahuinya," ujar Sukronedi melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (14/9/2018).  (Foto: Dok. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/)

Struktur batuan tersebut ditemukan oleh Pariyanto pada Minggu (19/8) lalu. Pariyanto merupakan juru pelihara Candi Ngempon dari BPCB Jateng. (Foto: Eko Susanto/detikcom)

"Awalnya pada, Minggu (19/8), saya mau mencari sumber air untuk penyiraman taman dan bangunan candi secara manual basah. Saya tahu bahwa daerah sini ada sumber mata air yang airnya mengalir dengan bagus dan tidak pernah kering. Saat sampai mata air, saya telurusi saluran airnya ternyata di saluran air ada batuan (mirip) candi," kata Pariyanto saat ditemui di lokasi ekskavasi. (Foto: Eko Susanto/detikcom)

"Batuan (mirip) candi tersebut kelihatan kecil. Waktu itu, belum saya apa-apakan, setelah Senin bersama rekan (Pak Nuriman), saya punya niat mengambil batu supaya aman. Ternyata, ada batuan di sebelahnya, kemudian saya foto dan laporkan ke BPCB," lanjut Priyanto. (Foto: Eko Susanto/detikcom)

Atas temuan bebatuan tersebut, kata dia, pada tanggal 23 Agustus 2018, BPCB memintanya untuk melakukan penggalian yang lebih luas. Untuk itu, mereka melakukan penggalian sepanjang 2 meter ke arah utara dan 1 meter ke arah barat. Dari penggalian tersebut ditemukan struktur batu yang masih menyambung dan menemukan umpak. (Foto: Eko Susanto/detikcom)

Atas temuan ini, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng Sukronedi mengatakan akan melakukan ekskavasi.  (Foto: Dok. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/)
Minggu depan kita lakukan ekskavasi yang lebih luas lagi untuk mengetahuinya, ujar Sukronedi melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (14/9/2018).  (Foto: Dok. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/)
Struktur batuan tersebut ditemukan oleh Pariyanto pada Minggu (19/8) lalu. Pariyanto merupakan juru pelihara Candi Ngempon dari BPCB Jateng. (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Awalnya pada, Minggu (19/8), saya mau mencari sumber air untuk penyiraman taman dan bangunan candi secara manual basah. Saya tahu bahwa daerah sini ada sumber mata air yang airnya mengalir dengan bagus dan tidak pernah kering. Saat sampai mata air, saya telurusi saluran airnya ternyata di saluran air ada batuan (mirip) candi, kata Pariyanto saat ditemui di lokasi ekskavasi. (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Batuan (mirip) candi tersebut kelihatan kecil. Waktu itu, belum saya apa-apakan, setelah Senin bersama rekan (Pak Nuriman), saya punya niat mengambil batu supaya aman. Ternyata, ada batuan di sebelahnya, kemudian saya foto dan laporkan ke BPCB, lanjut Priyanto. (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Atas temuan bebatuan tersebut, kata dia, pada tanggal 23 Agustus 2018, BPCB memintanya untuk melakukan penggalian yang lebih luas. Untuk itu, mereka melakukan penggalian sepanjang 2 meter ke arah utara dan 1 meter ke arah barat. Dari penggalian tersebut ditemukan struktur batu yang masih menyambung dan menemukan umpak. (Foto: Eko Susanto/detikcom)