Imbas Tawuran Antar Warga, Halte Pasar Rumput Rusak

Halte Busway Pasar Rumput kembali beroperasi usai rusak akibat tawuran antar warga di Menteng Tenggulun, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Beberapa kaca halte bolong akibat terkena pecahan batu saat tawuran antar warga terjadi.

Kaca pecah di Halte Pasar Rumput.

Tawuran di Jalan Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat, terjadi hingga titik Jembatan Pasar Rumput. Polisi mengatakan tawuran itu menggunakan molotov juga.

Beberapa fasilitas di Halte Busway Pasar Rumput rusak dan belum diperbaiki usai tawuran antar warga.

Beruntung, saat halte kena dampak tawuran tadi, operasi halte sudah disetop. Penghentian kegiatan operasional halte ini berlangsung sejak pukul 18.30 WIB hingga 19.30 WIB.

Warga saling melempar batu sehingga merusak Halte Pasar Rumput.

Selain kaca-kaca pecah, televisi di halte itu juga pecah terkena lemparan.

Penumpang Transjakarta pun mengeluhkan gas air mata yang masih terasa di halte Pasar Rumput. Gas air mata yang terasa pedih di mata membuat para pengguna Transjakarta tak nyaman.
Gas airmata yang digunakan untuk melerai tawuran antar warga itu pun membuat orang yang menghirupnya menjadi sesak napas, batuk hingga bersin.
Halte Busway Pasar Rumput kembali beroperasi usai rusak akibat tawuran antar warga di Menteng Tenggulun, Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Beberapa kaca halte bolong akibat terkena pecahan batu saat tawuran antar warga terjadi.
Kaca pecah di Halte Pasar Rumput.
Tawuran di Jalan Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat, terjadi hingga titik Jembatan Pasar Rumput. Polisi mengatakan tawuran itu menggunakan molotov juga.
Beberapa fasilitas di Halte Busway Pasar Rumput rusak dan belum diperbaiki usai tawuran antar warga.
Beruntung, saat halte kena dampak tawuran tadi, operasi halte sudah disetop. Penghentian kegiatan operasional halte ini berlangsung sejak pukul 18.30 WIB hingga 19.30 WIB.
Warga saling melempar batu sehingga merusak Halte Pasar Rumput.
Selain kaca-kaca pecah, televisi di halte itu juga pecah terkena lemparan.
Penumpang Transjakarta pun mengeluhkan gas air mata yang masih terasa di halte Pasar Rumput. Gas air mata yang terasa pedih di mata membuat para pengguna Transjakarta tak nyaman.
Gas airmata yang digunakan untuk melerai tawuran antar warga itu pun membuat orang yang menghirupnya menjadi sesak napas, batuk hingga bersin.