Lokomotif bekas peninggalan Jepang ini merupakan bukti kependudukan Jepang di Tanah Riau. (Chaidir-detik)
Jepang berkuasa kala itu, semua orang asing di Sumbar dan Riau dipekerjakan di pembangunan rel kereta api. (Chaidir-detik)
Ada juga pekerja Eropa dalam pembangunan rel ini. Jumlahnya diperkirakan ada 10 ribu orang Eropa. Hanya saja, mereka ini lebih dipekerjaan soal teknisi. (Chaidir-detik)
Sedangkan orang Jawa, Sumbar dan Riau juga dipekerjakan. Orang Jawa ditugaskan membuka lahanan sedangkan orang Sumbar-Riau ditugaskan menyediakan konsumsi bagi para pekerja. (Chaidir-detik)
Derita 3,5 tahun dijajah Jepang ini, baru berakhir ketika Jepang takluk oleh Sekutu. Derita itu pun berakhir. (Chaidir-detik)
Sayangnya, kereta api yang sudah dibangun bertaruh nyawa pasca kemerdekaan Indonesia tak lagi digunakan. Bentangan besi rel kereta api itu kini hanya sekedar cerita semata. Riau hingga kini, tak lagi punya jaringan kereta api. (Chaidir-detik)