Nenek Penjual Telur Asin yang Pantang Jadi Pengemis

Sejak suaminya meninggal dunia 10 tahun silam, ia menjadi tulang pungggung bagi ketiga orang anaknya. Beberapa di antaranya sudah ada yang sudah berkeluarga dan bahkan memiliki anak. Hanya saja, pekerjaan anaknya yang tidak menentu, memaksa dirinya juga harus turun tangan mencari nafkah. 
Setiap pagi, ia menyewa tukang ojek untuk mengatarkan dirinya ke tempat jualannya itu. Saat petang, ia lalu pulang kembali ke rumahnya, juga dengan menyewa tukang ojek. Di depan mini market, ia duduk sambil menjajakkan jualannya ke pengunjung yang datang. 
Meski banyak pengunjung yang bersimpati, nenek Hamilah enggan menerima pemberian uang tanpa membeli telur dagangannya. Ia seolah menjaga diri dan tidak mau disebut pengemis yang hidup dari belas kasih sesorang. 
 
Telur yang ia jual itu, diperoleh dari tetangganya. Dari setiap butir telur, ia hanya memperoleh keuntungan Rp 200 sampai Rp 500. Jika beruntung, maka ia bisa mendapat laba bersih hingga Rp 25 ribu/harinya. Namun, ia pun kadang tidak mendapat apa-apa dan hanya bisa mengelus dada. 
Sejak suaminya meninggal dunia 10 tahun silam, ia menjadi tulang pungggung bagi ketiga orang anaknya. Beberapa di antaranya sudah ada yang sudah berkeluarga dan bahkan memiliki anak. Hanya saja, pekerjaan anaknya yang tidak menentu, memaksa dirinya juga harus turun tangan mencari nafkah. 
Setiap pagi, ia menyewa tukang ojek untuk mengatarkan dirinya ke tempat jualannya itu. Saat petang, ia lalu pulang kembali ke rumahnya, juga dengan menyewa tukang ojek. Di depan mini market, ia duduk sambil menjajakkan jualannya ke pengunjung yang datang. 
Meski banyak pengunjung yang bersimpati, nenek Hamilah enggan menerima pemberian uang tanpa membeli telur dagangannya. Ia seolah menjaga diri dan tidak mau disebut pengemis yang hidup dari belas kasih sesorang.  
Telur yang ia jual itu, diperoleh dari tetangganya. Dari setiap butir telur, ia hanya memperoleh keuntungan Rp 200 sampai Rp 500. Jika beruntung, maka ia bisa mendapat laba bersih hingga Rp 25 ribu/harinya. Namun, ia pun kadang tidak mendapat apa-apa dan hanya bisa mengelus dada.