Potret Warga Sulsel Berburu Air di Empang Bersaing dengan Bebek

Di dusun Mangara Bombang, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan, misalnya, setiap pagi dan petang puluhan warga mengambil air di sebuah empang yang airnya keruh bercampur lumpur.
 Mereka tidak punya pilihan lain, setelah dua sumur mereka mengering sejak beberapa bulan terakhir karena kemarau.
Mereka terpaksa menggunakan air empang yang juga dipakai hewan ternak untuk minum.
Pasalnya, air bersih hanya bisa mereka peroleh dengan membeli dari warga yang memiliki mobil pengakut air dan bak penampungan. Air bersih yang mereka beli itu, hanya digunakan untuk minum dan juga memasak.
 
Warga yang mengambil air di empang ini, rata-rata perempuan dan anak-anak. Ada yang menggunakan kendaraan, namun adapula yang berjalan kaki sejauh dua kilometer sambil menjunjung ember atau jerigen yang berisi air dari empang itu.
 Buka hanya sekali, mereka harus pulang balik hingga dua atau tiga kali setiap  pagi dan petang.
Di dusun Mangara Bombang, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan, misalnya, setiap pagi dan petang puluhan warga mengambil air di sebuah empang yang airnya keruh bercampur lumpur.
 Mereka tidak punya pilihan lain, setelah dua sumur mereka mengering sejak beberapa bulan terakhir karena kemarau.
Mereka terpaksa menggunakan air empang yang juga dipakai hewan ternak untuk minum.
Pasalnya, air bersih hanya bisa mereka peroleh dengan membeli dari warga yang memiliki mobil pengakut air dan bak penampungan. Air bersih yang mereka beli itu, hanya digunakan untuk minum dan juga memasak.
 Warga yang mengambil air di empang ini, rata-rata perempuan dan anak-anak. Ada yang menggunakan kendaraan, namun adapula yang berjalan kaki sejauh dua kilometer sambil menjunjung ember atau jerigen yang berisi air dari empang itu.
 Buka hanya sekali, mereka harus pulang balik hingga dua atau tiga kali setiap  pagi dan petang.