Eks Pengawal Bomber Azahari: Dulu Racik Bom Kini Soto, Susah Mana?

Setelah menjalani 4,5 tahun penjara, Jack tak ingin lagi aktif dalam aksi-aksi terorisme. Dia memilih berjualan makanan. "Ternyata meracik bumbu lebih susah dari meracik itu (bom)," katanya bercanda.
Awalnya, Jack bekerja di warung orang lain hingga akhirnya mampu membuka angkringan sendiri. Baru setahun ini, Jack membuka warung soto bening dan mampu memperkerjakan dua orang karyawan.
Sekilas warung soto di Jalan Sanggrahan, Manang, Kecamatan Baki, Sukoharjo itu tampak biasa. Program makan gratis tiap Jumat pun banyak ditemui di berbagai daerah. Yang berbeda ialah pemiliknya, yakni Joko alias Jack alias Harun atau kemudian di aantara kawan-kawannya dipanggil Jack Harun. Ia adalah mantan narapidana kasus terorisme (napiter) Bom Bali I yang ditangkap dan diadili pada tahun 2004.
Dalam perjalanannya, dia mengaku pernah ditawari untuk kembali ikut aksi terorisme. Namun dia memilih mengurus keluarga sambil berdakwah. "Saya bilang mau fokus mengurus ekonomi keluarga. Dakwah masih tetap ikut, tapi saya mencoba netral," kata dia.
Sekeluarnya dari penjara, dia mengaku pernah ditawari untuk kembali ikut aksi terorisme. Namun dia memilih mengurus keluarga sambil berdakwah. "Saya bilang mau fokus mengurus ekonomi keluarga. Dakwah masih tetap ikut, tapi saya mencoba netral," kata dia.
Setelah menjalani 4,5 tahun penjara, Jack tak ingin lagi aktif dalam aksi-aksi terorisme. Dia memilih berjualan makanan. Ternyata meracik bumbu lebih susah dari meracik itu (bom), katanya bercanda.
Awalnya, Jack bekerja di warung orang lain hingga akhirnya mampu membuka angkringan sendiri. Baru setahun ini, Jack membuka warung soto bening dan mampu memperkerjakan dua orang karyawan.
Sekilas warung soto di Jalan Sanggrahan, Manang, Kecamatan Baki, Sukoharjo itu tampak biasa. Program makan gratis tiap Jumat pun banyak ditemui di berbagai daerah. Yang berbeda ialah pemiliknya, yakni Joko alias Jack alias Harun atau kemudian di aantara kawan-kawannya dipanggil Jack Harun. Ia adalah mantan narapidana kasus terorisme (napiter) Bom Bali I yang ditangkap dan diadili pada tahun 2004.
Dalam perjalanannya, dia mengaku pernah ditawari untuk kembali ikut aksi terorisme. Namun dia memilih mengurus keluarga sambil berdakwah. Saya bilang mau fokus mengurus ekonomi keluarga. Dakwah masih tetap ikut, tapi saya mencoba netral, kata dia.
Sekeluarnya dari penjara, dia mengaku pernah ditawari untuk kembali ikut aksi terorisme. Namun dia memilih mengurus keluarga sambil berdakwah. Saya bilang mau fokus mengurus ekonomi keluarga. Dakwah masih tetap ikut, tapi saya mencoba netral, kata dia.