Momen saat anak-anak sekolah dasar Madrasah Ibtidaiyah (MI) dari Kampung Pasirkopo RT 04/06, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, saat menyebrang sungai.
Satu persatu kaki-kaki kecil itu nekat menerobos sungai selebar 50 meter untuk sampai ke sekolah.
Memang kedalaman sungai hanya setinggi lutut anak kecil, sehingga mudah dilintasi. Namun keselamatan jiwa mereka juga terancam.
Setiap hari, mereka harus menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer untuk tiba di Kampung Pasir Kandel, Desa Sukamaju tempat sekolah mereka berada. Pulang pergi total mereka menempuh jarak sejauh 3 kilometer, nihilnya infrastruktur jembatan tidak menyurutkan semangat mereka bersekolah. Namun, ketika air sungai meluap, mereka terpaksa meliburkan diri.
Kondisi ini sudah berulang kali terjadi dan warga pun mengaku tidak membiarkan hal ini. Beberapa kali mereka membangun jembatan sementara namun jembatan itu hanya bertahan sebentar, ketika sungai meluap jembatan itu hanyut.
Harapan soal jembatan diyakini menjadi jawaban atas semangat anak-anak yang nekat menerobos aliran Sungai Citalahab untuk sampai ke sekolah mereka.