Operasi SAR gabungan pencarian korban KM Sinar Bangun dinyatakan selesai hari ini, Selasa (3/7/2018). Sebelum operasi SAR KM Sinar Bangun ditutup, para keluarga korban mengadakan ibadah doa dan tabur bunga di lokasi.
Keluarga para korban KM Sinar Bangun yang beragama Islam melaksanakan salat gaib, sedangkan yang Protestan dan Katolik melaksanakan kebaktian serta doa bersama dengan para pendeta.
Suasana haru menyelimuti Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun melaksanakan acara doa bersama dan tabur bunga sebagai tanda mengikhlaskan kepergian para korban untuk selama-lamanya.
Para pemuka agama meminta pihak keluarga mengikhlaskan para korban yang telah kembali ke pangkuan Sang Khalik.
Seorang ibu tampak menangis terbata-bata saat melakukan prosesi tabur bunga. Dia kemudian dipapah kerabatnya meninggalkan area tabur bunga. Sedangkan keluarga lain tampak berpelukan, saling menguatkan satu sama lain.
Duka begitu tergambar di wajah ibu ini. Banyak keluarga korban yang menangis terisak mengikhlaskan keluarganya yang jadi korban KM Sinar Bangun yang tidak bisa dievakuasi dari dasar Danau Toba di kedalaman 450 meter.
Sebuah monumen akan dibangun untuk mengenang para korban tenggelamnya KM Sinar Bangun. Nantinya di monumen itu akan ditulis seluruh nama-nama korban.