Mudik Kereta Api Ala Awal Tahun 2000

Kereta api di tahun 2000an masih belum senyaman saat ini, terlihat di Stasiun Senen (12/11/2001) lalu. Gerbong-gerbong kereta api di tahun 2000an belum terpasang pendingin ruangan seperti saat ini yang meskipun jenis ekonomi tapi sudah menggunakan pendingin ruangan dan nyaman.

Belum adanya sistem pembelian tiket secara online membuat pemudik harus mengantre seharian untuk membeli tiker mudik. Ruang tunggu di stasiun kereta api awal tahun 2000an juga masih sederhana sekali. Karpet jadi alas untuk penumpang duduk bahkan ada juga yang tertidur sambil mengantre tiket.

Proses pemesanan tiket dan pengecekan tiket saat di stasiun pun berbeda. Kereta api di awal tahun 2000an masih manual, dijaga oleh satu orang petugas para pemudik harus mengantre untuk dicek kartu identitas dan tiket kereta apinya.

Sistem keamanan kereta api di awal tahun 2000an juga belum seketat seperti sekarang. Banyak pemudik yang memaksa masuk melalui jendela agar mendapat tempat duduk.

Masuk melalui jendela kereta api ini sudah identik sekali dengan kondisi kereta api ekonomi di awal tahun 2000an.

Kondisi kereta api di awal tahun 2000an juga tidak senyaman saat ini. Tidak jarang ada saja kereta yang kondisinya tak layak untuk digunakan. Seperti jendela kereta yang pecah ini.

Jendela yang retak seakan-akan tidak mengganggu kegembiraan para pemudik untuk segera tiba di kampung halaman.

Banyaknya warga yang ingin mudik seringkali melebihi kapasitas gerbong kereta. Sehingga gerbong sambung kereta pun dipenuhi para pemudik meskipun mereka harus berjongkok dan berdesak-desakan disana.

Banyaknya warga yang ingin mudik, ditambah lagi dengan bawaan mudik yang banyak membuat suasana di dalam kereta menjadi penuh. Tidak jarang para pemudik ini harus berdesak-desakan tidak hanya dengan sesama pemudik tetapi juga dengan barang bawaan selama di perjalanan.

Beberapa anak kecil yang ikut mudik bersama keluarga menggunakan kereta api awal tahun 2000an.

Toilet kamar mandi pun dipenuhi pemudik yang kehabisan tempat duduk di gerbong kereta.

Potret pemudik yang duduk berdesak-desakan diantara penghubung gerbong kereta karena tidak mendapat tempat duduk.

Gerbong barang disulap menjadi gerbong penumpang tambahan yang kehabisan tempat duduk di gerbong kereta api awal tahun 2000an.

Kereta api di tahun 2000an masih belum senyaman saat ini, terlihat di Stasiun Senen (12/11/2001) lalu. Gerbong-gerbong kereta api di tahun 2000an belum terpasang pendingin ruangan seperti saat ini yang meskipun jenis ekonomi tapi sudah menggunakan pendingin ruangan dan nyaman.
Belum adanya sistem pembelian tiket secara online membuat pemudik harus mengantre seharian untuk membeli tiker mudik. Ruang tunggu di stasiun kereta api awal tahun 2000an juga masih sederhana sekali. Karpet jadi alas untuk penumpang duduk bahkan ada juga yang tertidur sambil mengantre tiket.
Proses pemesanan tiket dan pengecekan tiket saat di stasiun pun berbeda. Kereta api di awal tahun 2000an masih manual, dijaga oleh satu orang petugas para pemudik harus mengantre untuk dicek kartu identitas dan tiket kereta apinya.
Sistem keamanan kereta api di awal tahun 2000an juga belum seketat seperti sekarang. Banyak pemudik yang memaksa masuk melalui jendela agar mendapat tempat duduk.
Masuk melalui jendela kereta api ini sudah identik sekali dengan kondisi kereta api ekonomi di awal tahun 2000an.
Kondisi kereta api di awal tahun 2000an juga tidak senyaman saat ini. Tidak jarang ada saja kereta yang kondisinya tak layak untuk digunakan. Seperti jendela kereta yang pecah ini.
Jendela yang retak seakan-akan tidak mengganggu kegembiraan para pemudik untuk segera tiba di kampung halaman.
Banyaknya warga yang ingin mudik seringkali melebihi kapasitas gerbong kereta. Sehingga gerbong sambung kereta pun dipenuhi para pemudik meskipun mereka harus berjongkok dan berdesak-desakan disana.
Banyaknya warga yang ingin mudik, ditambah lagi dengan bawaan mudik yang banyak membuat suasana di dalam kereta menjadi penuh. Tidak jarang para pemudik ini harus berdesak-desakan tidak hanya dengan sesama pemudik tetapi juga dengan barang bawaan selama di perjalanan.
Beberapa anak kecil yang ikut mudik bersama keluarga menggunakan kereta api awal tahun 2000an.
Toilet kamar mandi pun dipenuhi pemudik yang kehabisan tempat duduk di gerbong kereta.
Potret pemudik yang duduk berdesak-desakan diantara penghubung gerbong kereta karena tidak mendapat tempat duduk.
Gerbong barang disulap menjadi gerbong penumpang tambahan yang kehabisan tempat duduk di gerbong kereta api awal tahun 2000an.