Jalan ini rusak parah karena hujan yang mengguyur selama beberapa hari. Sehingga jalan tersebut tampak menjadi 'bubur'.
Pantauan detikcom hari ini, ada 5 truk yang terjebak di jalan 'bubur' itu. Ban kendaraan tersebut terjerembap di lumpur.
Tampak pemotor juga berjibaku untuk melintasi jalan tersebut. Pengendara hanya bisa menuntun sepeda motornya.
"Jalan rusak sudah sejak puluhan tahun lalu. Itu jalan utama menuju Palembang, belum pernah ada perhatian pemerintah, padahal jalan itu menghubungkan 2 kecamatan," ucap seorang warga bernama Andes Dermawan ketika ditemui di lokasi.
Andes mengklaim sebenarnya jalan itu sudah diperbaiki menggunakan dana dari swadaya masyarakat pada musim kemarau. Namun, perbaikan jalan itu hanya bertahan sementara ketika dilalui kendaraan besar.
"Sering diperbaiki pakai dana swadaya, tapi karena kendaraan yang lewat berat ya hancur lagi. Tidak akan tahan lama. Jadi kalau sudah jalan hancur tak akan ada lagi yang lewat, motor saja sudah susah. Apalagi mobil," ucap Andes.
Sementara itu, Kepala Desa Dayan Murni, Manan Yulianto, mengatakan ada 2 kecamatan yang terdiri dari 2 desa terdampak kerusakan jalan itu. Manan mengklaim jalan yang rusak sampai 14 kilometer.
Pada akhirnya, menurut Manan, warga memanfaatkan jalur perairan melewati Sungai Musi. Namun, Manan menyebut ongkos melalui Sungai Musi lebih mahal dibandingkan via darat.