Pasukan terdiri dari pasukan pendukung, pasukan taktis dan pasukan SWAT yang jumlahnya 200 orang termasuk di dalamnya 23 polisi wanita.
Polri masih menunggu kabar dari PBB untuk mengirimkan delegasi Polri sebagai pasukan Formed Police Unit (FPU) di satu misi PBB.
Karomisintel Hubungan Internasional Polri, Brigjen Pol Krishna Murti mengatakan pihaknya terkait rencana keberangkatan menunggu hasil assesment dari tim AAV. Itu sangat tergantung dari PBB.
Ia menjelaskan AVV Tim melakukan pengecekan terhadap kesiapan pasukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Cikeas, Jawa Barat pada Senin (23/4/2018).
Dalam waktu dekat akan ada keputusan apakah Indonesia termasuk negara yang masuk dalam list utama PBB untuk segera ditempatkan.
Tentu, ini merupakan kebanggaan bagi Indonesia, Polri dan bangsa Indonesia.
Karena kontribusi yang diberikan adalah kontribusi pada perdamaian dunia, nanti mereka akan memberi laporan tentang masukan-masukan ke Indonesia kira-kira kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh PBB dalam misi.
Di samping itu, Krishna mengatakan untuk penempatan juga tentu diserahkan kepada PBB. Namun, kemungkinan ada tiga alternatif pertama Sudan Selatan dimana nama misinya UNMISS (United Nations Mission in South Sudan).
Kemudian, alternatif kedua di Mali atau UNISMA (United Nations in Mali) dan ketiga di Central Afrika dimana ada daerah-daerah konflik yang membutuhkan kehadiran PBB dan membutuhkan pasukan FPU.
Ia menambahkan nanti PBB akan memberikan jawaban untuk menempatkan di salah satu negara, setelah itu PBB akan mengembalikan lagi jawaban tersebut kepada Indonesia, apakah Indonesia menerima atau tidak negara yang ditunjuk untuk menjalankan misi PBB.