Komisi Pemilihan Umum akan melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih secara serentak untuk Pemilu 2019. Coklit serentak juga dilakukan di luar negeri, yang akan disaksikan melalui video conference.
Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan hari ini dilakukan gerakan coklit dan akan dilakukan kegiatan video conference dari beberapa negara yang melakukan coklit.
Video Conference ini akan dilakukan KPU dengan sembilan perwakilan RI di luar negeri. Sembilan perwakilan ini adalah Kota Kinabalu, Manila, Seoul, Kuala Lumpur, Sydney, New York, Den Haag, Pretoria, dan Riyadh.
Video conference ini direncanakan akan dilakukan di operation room kantor KPU pada pukul 10.00 WIB. Viryan mengatakan saat ini terdapat 130 negara yang melaksanakan coklit serentak. Sebanyak 130 Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) ikut membantu pelaksanaan coklit.
Ia mengatakan coklit serentak di luar negeri ini juga dihadiri komisioner dan Ketua KPU RI di beberapa negara, di antaranya Malaysia, Korea Selatan, dan Filipina. Tidak hanya di luar negeri, coklit serentak pemilu ini juga dilakukan di dalam negeri di 133 daerah tingkat desa/kelurahan. Menurutnya, coklit serentak dalam dan luar negeri ini dilakukan karena setiap pemilih wajib dilayani sebelum menggunakan hak pilihnya.
Coklit ini akan dilakukan oleh panitia pemilih dengan mendatangi rumah di masing-masing daerah. Nantinya panitia ini akan mendata data diri pemilih yang telah memiliki KTP elektronik dan dapat menggunakan hak pilihnya. Data pemilih ini nantinya akan dimasukkan dalam daftar pemilih sementara (DPS). Coklit data pemilih berlangsung mulai 17 April hingga 17 Mei 2018.