Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan dalam sehari big bos, Syamsudin Simbolon, dapat memproduksi ratusan botol miras oplosan. (Foto: Wisma Putra/detikcom).
Omzet miras oplosan yang diproduksi Syamsudin Simbolon mencapai puluhan juta per bulannya. Kini sang big bos berstatus daftar pencarian orang (DPO) terkait tewasnya puluhan warga Kabupaten Bandung. Data hingga Kamis (12/4/2018), tercatat 42 orang tewas akibat miras maut itu. (Foto: Wisma Putra/detikcom).
Ini wujud miras oplosan yang diracik Syamsudin Simbolon. Cairan dalam kemasan botol itu hasil labnya mengandung methanol. Seseorang yang menenggak minuman mengandung methanol merasakan gejala sesak napas dan mual. (Foto: Wisma Putra/detikcom).
Miras oplosan berwarna kuning bening itu diproduksi di rumah mewah milik big bos, Syamsudin Simbolon, yang berlokasi di Kampung Bojongasih 03/08, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cialengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sang big bos membangun bungker untuk meracik miras. (Foto: Istimewa).
Harga per dus atau 24 botol miras oplosan yang diproduksi Syamsudin Simbolon Rp 270 ribu ke agen. Sementara biaya produksi per dus hanya Rp 40 ribu. Artinya setiap satu dus yang dijual Syamsudin punya keuntungan Rp 230 ribu atau sekitar Rp 2,3 juta untuk 10 dus yang diproduksi per hari. (Foto: Istimewa).