Mahasiswa Bertopeng Tuntut Penuntasan Kasus Teror Novel

Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jentera beraksi teatrikal menggunakan topeng Novel Baswedan di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/4/2015).
Mereka menuntut menuntut penuntasan kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Mereka menggunakan topeng wajah Novel dan membagikan selebaran soal perjalanan kasus Novel sambil naik Bus TransJakarta.
Aksi diawali dengan orasi di depan Gedung KPK.
Mereka juga mengkritik sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus ini. Menurut mereka TGPF harus segera dibentuk.
Masih memakai topeng wajah Novel, mereka menaiki bus TransJakarta tujuan Monas dari halte Setia Budi AINI yang tepat berada di seberang KPK. Di dalam halte bus TransJakarta, mereka terlihat membagikan selebaran berisi timeline kasus Novel yang bersumber dari detikcom kepada orang-orang yang sedang menunggu bus.
Kasus penyiraman Novel Baswedan itu terjadi pada 11 April 2017. Saat itu baru pulang dari masjid di dekat rumahnya usai menunaikan salat subuh. Kedua mata Novel mengalami kerusakan sehingga sempat harus dirawat di Singapura. Hingga kini belum ada tersangka dalam kasus tersebut.
Jokowi sendiri mengatakan dirinya masih menunggu laporan dari upaya yang dilakukan oleh Polri. Jika Kapolri Jenderal Tito Karnavian dirasa sudah 'menyerah', maka barulah Jokowi akan mengambil tindakan lebih lanjut.
Massa menunggu bus TransJakarta.
Di dalam bus, mereka juga tetap memakai topeng Novel Baswedan.
Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Jentera beraksi teatrikal menggunakan topeng Novel Baswedan di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/4/2015).
Mereka menuntut menuntut penuntasan kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Mereka menggunakan topeng wajah Novel dan membagikan selebaran soal perjalanan kasus Novel sambil naik Bus TransJakarta.
Aksi diawali dengan orasi di depan Gedung KPK.
Mereka juga mengkritik sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus ini. Menurut mereka TGPF harus segera dibentuk.
Masih memakai topeng wajah Novel, mereka menaiki bus TransJakarta tujuan Monas dari halte Setia Budi AINI yang tepat berada di seberang KPK. Di dalam halte bus TransJakarta, mereka terlihat membagikan selebaran berisi timeline kasus Novel yang bersumber dari detikcom kepada orang-orang yang sedang menunggu bus.
Kasus penyiraman Novel Baswedan itu terjadi pada 11 April 2017. Saat itu baru pulang dari masjid di dekat rumahnya usai menunaikan salat subuh. Kedua mata Novel mengalami kerusakan sehingga sempat harus dirawat di Singapura. Hingga kini belum ada tersangka dalam kasus tersebut.
Jokowi sendiri mengatakan dirinya masih menunggu laporan dari upaya yang dilakukan oleh Polri. Jika Kapolri Jenderal Tito Karnavian dirasa sudah menyerah, maka barulah Jokowi akan mengambil tindakan lebih lanjut.
Massa menunggu bus TransJakarta.
Di dalam bus, mereka juga tetap memakai topeng Novel Baswedan.