Perkebunan ini terletak di Lembah Barbate di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh. Mahdi menjadi pelopor perkebunan kurma di sana.
Mantan Kepala Bank Indonesia (BI) di Pekanbaru ini awalnya mulai berkebun pada 2015 silam dengan membersihkan 20 hektare lahan mati milik pemerintah.
Tanah di sana tandus dan gersang. Pembersihan pun dilakukan menggunakan alat berat. Setelah kebun jadi, Mahdi mengimpor pohon kurma dari Inggris untuk ditanam di sana.
Ada beberapa jenis kurma yang dia tanam namun mayoritas yaitu jenis Barhee.
Mahdi membeli bibit kurma seharga Rp 700 ribu perbatang. Pohon-pohon kurma di sana ditanam dengan jarak antara delapan hingga 10 meter.
Proses perawatannya tidak jauh beda dengan tanaman lain yaitu menggunakan pupuk organik. Untuk menghemat biaya pupuk, Mahdi mengakalinya dengan memelihara puluhan domba yang dilepas di lokasi setiap hari.
Kurma tetap dapat berbuah saat ditanam di Indonesia. Syaratnya, bibitnya harus betina dan memiliki pohon kurma jantan sebagai penyerbuk. Biasanya, dalam waktu tiga tahun kurma sudah mulai berbuah.
Mahdi kini tak sendiri membuka kebun kurma di sana. Dia dan 78 orang lainnya sudah membentuk Koperasi Petani Kurma Lembah Barbate. Mereka punya lahan dengan luas keseluruhan mencapai 320 hektare. Namun sekarang baru lahan milik Mahdi dan Sukry Syafii (42) yang sudah ditanami tanaman kurma.