Foto: Bayi Karim Bermata Satu yang Sembunyi karena Serangan Assad

Gempuran udara di Ghouta Timur, Suriah terus berlanjut. Warga sipil di wilayah itu harus berlindung di tempat perlindungan bawah tanah demi bertahan hidup. Salah satunya bayi Karim dan keluarganya. Foto: Twitter/@RedCrescentTR
Bayi Karim ramai diberitakan media internasional pada akhir tahun lalu, setelah bayi perempuan ini kehilangan satu matanya akibat gempuran udara rezim Presiden Bashar al-Assad. Foto: AFP PHOTO/Amer ALMOHIBANY
Bayi Karim yang saat itu baru berusia dua bulan, terluka saat peluru artileri menyerang sebuah pasar di Ghouta Timur pada 29 Oktober 2017. Ibunya meninggal dunia dalam gempuran itu. Bayi Karim ini juga dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap rezim Assad. Foto: AFP PHOTO/Amer ALMOHIBANY
Saat gempuran udara rezim Assad semakin gencar beberapa waktu terakhir, bayi Karim dan kakak-kakaknya terpaksa tinggal di bawah tanah. "Karim telah tinggal di tempat perlindungan selama delapan hari bersama abang-abangnya," kata ayah bayi Karim, Ebu Muhammed, kepada kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (1/3/2018). Foto: Union of Medical Care & Relief Organizations/UOSSM
Dituturkan ayah bayi Karim, bahwa tak ada listrik dan pemanas di tempat perlindungan bawah tanah yang banyak ditinggali anak-anak tersebut. Jauh di atas tempat perlindungan tersebut, pesawat-pesawat tempur sesekali melintas. Foto: Anadolu Agency
Tahun lalu, foto bayi Karim yang kehilangan sebelah matanya ini memicu kampanye solidaritas di media sosial. Foto: Amer Alshami/Anadolu Agency/Getty Images
Banyak orang dari berbagai belahan dunia memfoto dirinya dengan salah satu tangan menutup satu mata, menyimbolkan satu mata yang kini dimiliki bayi Karim. Dalam foto ini terlihat dua anak korban konflik Suriah ikut dalam solidaritas untuk bayi Karim. Foto: Twitter/@RedCrescentTR
Matthew Rycroft, mantan Duta Besar Inggris untuk PBB, juga ikut dalam aksi solidaritas ini. Foto: Twitter/@MatthewRycroft1
Franck Ribery, pemain sepak bola profesional asal Prancis, juga tak ketinggalan menutup salah satu matanya untuk menunjukkan solidaritas bagi bayi Karim. Foto: Twitter/@FranckRibery
Kelompok White Helmets, yang merupakan relawan kemanusiaan untuk konflik Suriah, juga ikut solidaritas ini. Melalui salah satu postingan Twitter, mereka menyertakan foto salah satu relawan yang menutup salah satu matanya dengan tagar #SolidarityWithKarim. Foto: AFP PHOTO/Amer ALMOHIBANY