Foto: Ini Junaid Ahmed yang Hobi Selfie 200 Kali Sehari

Dilansir BBC, Rabu (28/2/2018), Junaid Ahmed kini berusia 22 tahun (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

Junaid tinggal di Essex, Inggris. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

Ia mengaku sangat seksama dalam mengunggah swafoto di media sosial, agar bisa disukai banyak orang di Instagram.  (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

Jika ada foto yang disukai oleh kurang dari 600 orang, ia akan menghapusnya. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

"Ketika saya mengunggah foto, pada satu atau dua menit pertama saya mungkin akan mendapatkan 100 likes dan saya senang. Ponsel saya sibuk sekali, sungguh menakjubkan," tutur Junaid.  (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan obsesi terhadap selfie memang merupakan gejala kesehatan jiwa, yang lalu disebut Selfitis. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

Menurut para periset di University of Nottingham dan Thiagarajar School of Management di India, dorongan untuk berswafoto dan mengunggahnya di media sosial lebih dari enam kali sehari disebut selfitis kronis. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

Junaid mengaku dorongan untuk berswafoto dalam dirinya bisa menyebabkan semacam perselisihan dengan orang-orang dekatnya. "Mereka kadang bilang, 'tak bisakah kamu makan saja dan tidak usah berfoto?' (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

"Dan saya akan menjawab, 'tidak, saya kan menyiapkan diri selama tiga jam, jadi mengapa saya tidak berfoto?" (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

Junaid mengatakan komentar-komentar negatif di bawah fotonya tidak lagi mempengaruhinya -- tidak seperti di masa-masa awal. Namun, dia mengaku harus memoles wajahnya karena merasa adanya tekanan agar tampil dalam tampakan tertentu. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)

Dilansir BBC, Rabu (28/2/2018), Junaid Ahmed kini berusia 22 tahun (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Junaid tinggal di Essex, Inggris. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Ia mengaku sangat seksama dalam mengunggah swafoto di media sosial, agar bisa disukai banyak orang di Instagram.  (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Jika ada foto yang disukai oleh kurang dari 600 orang, ia akan menghapusnya. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Ketika saya mengunggah foto, pada satu atau dua menit pertama saya mungkin akan mendapatkan 100 likes dan saya senang. Ponsel saya sibuk sekali, sungguh menakjubkan, tutur Junaid.  (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan obsesi terhadap selfie memang merupakan gejala kesehatan jiwa, yang lalu disebut Selfitis. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Menurut para periset di University of Nottingham dan Thiagarajar School of Management di India, dorongan untuk berswafoto dan mengunggahnya di media sosial lebih dari enam kali sehari disebut selfitis kronis. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Junaid mengaku dorongan untuk berswafoto dalam dirinya bisa menyebabkan semacam perselisihan dengan orang-orang dekatnya. Mereka kadang bilang, tak bisakah kamu makan saja dan tidak usah berfoto? (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Dan saya akan menjawab, tidak, saya kan menyiapkan diri selama tiga jam, jadi mengapa saya tidak berfoto? (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)
Junaid mengatakan komentar-komentar negatif di bawah fotonya tidak lagi mempengaruhinya -- tidak seperti di masa-masa awal. Namun, dia mengaku harus memoles wajahnya karena merasa adanya tekanan agar tampil dalam tampakan tertentu. (Foto: Dok. Instagram junaidahmedx)