Foto: Jelang Cap Go Meh, Warga Singapura Datangi Pulau Kemaro Sumsel

Perayaan Cap Go Meh akan digelar di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan. Berbagai persiapan sudah dilakukan dan pengunjung tampak mulai berdatangan untuk merayakan hari terakhir dari perayaan Imlek di delta Sungai Musi itu.
Ribuan masyarakat Tionghoa yang datang dari berbagai daerah seperti Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Singapura dan Malaysia terlihat sudah mulai berkumpul di Pulau Kemaro sejak 2 hari terakhir. Padahal perayaan malam puncak Cap Go Meh baru akan digelar pada Selasa (27/2) malam.
"Ini sudah hari ke-3 saya di Palembang,  rutin setiap perayaan saya membawa family untuk ke Pulau Kemaro. Pulau Kemaro banyak memiliki nilai sejarah dan menjadi tempat wisata utama kami keturunan Tionghoa," kata Jiaying Lan saat berbincang dengan detikcom di Pulau Kemaro, Senin (26/2/2018).
Dikatakan Jiaying, dari Pulau Kemaro dia dan keluarganya telah lama mengenal cerita legenda Siti Fatimah dan Tan Bun An. Di mana makam Siti Fatimah sebagai putri seorang pangeran di masa kerajaan Sriwijaya diketahui berada di dalam Klenteng Hok Cheng Bio.
Tidak hanya itu, banyak keturunan etnis Tionghoa yang mempercayai dengan memanjatkan doa di Pulau Kemaro atau di depan makam Siti Fatimah, semua harapan bisa terwujud. Bahkan jika ada sepasang kekasih yang datang untuk berdoa dan mendatangi 'Pohon Cinta', maka hubungan mereka akan langgeng.
"Menurut legenda seperti itu, kalau kita sembahyang di sini semua harapan kita akan terwujud. Terutama bagi sepasang kekasih yang berharap hubungan mereka langgeng, pasti akan mendatangi Pohon Cinta dan mengucap janji mereka," kata wanita kalahiran Palembang dan sudah tinggal di Singapura ini.
Dari pantauan detikcom, masyarakat sudah mulai datang untuk melakukan sembahyang di klenteng Hok Cheng Bio. Bahkan ratusan pedagang sovenir dan kuliner sudah mulai memadati pulau kecil yang berada di tepian Sungai Musi ini.
Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro juga akan semakin ramai pada malam puncak karena ada ribuan lampion dan pertunjukan yang dipersiapkan panitia. Diperkirakan ribuan masyarakat mulai memadati Pulau Kemaro pada Selasa sekitar pukul 15.00 hingga pukul 03.00 WIB dini hari.
 
Bukan hanya umat Budha saja, ribuan masyarakat yang datang biasanya juga banyak dari kalangan remaja. Mereka datang untuk ikut meramaikan perayaan Cap Go Meh yang digelar 15 hari setelah tahun baru China dan pulau Kemaro memang menjadi destinasi wisata religi tersendiri bagi masyarakat kota Pempek.
Nah, untuk sampai ke lokasi, pengunjung harus naik ketek atau perahu kecil dari dermaga 10 Ulu, demaga Ampera atau dermaga Benteng Kuto Besak (BKB). Tetapi bisa juga langsung menuju kantor Polsek Kalidoni, disana telah dipasang kapal tongkang sebagai penyebrangan khusus saat perayaan Cap Go Meh.
Perayaan Cap Go Meh akan digelar di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan. Berbagai persiapan sudah dilakukan dan pengunjung tampak mulai berdatangan untuk merayakan hari terakhir dari perayaan Imlek di delta Sungai Musi itu.
Ribuan masyarakat Tionghoa yang datang dari berbagai daerah seperti Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Singapura dan Malaysia terlihat sudah mulai berkumpul di Pulau Kemaro sejak 2 hari terakhir. Padahal perayaan malam puncak Cap Go Meh baru akan digelar pada Selasa (27/2) malam.
Ini sudah hari ke-3 saya di Palembang,  rutin setiap perayaan saya membawa family untuk ke Pulau Kemaro. Pulau Kemaro banyak memiliki nilai sejarah dan menjadi tempat wisata utama kami keturunan Tionghoa, kata Jiaying Lan saat berbincang dengan detikcom di Pulau Kemaro, Senin (26/2/2018).
Dikatakan Jiaying, dari Pulau Kemaro dia dan keluarganya telah lama mengenal cerita legenda Siti Fatimah dan Tan Bun An. Di mana makam Siti Fatimah sebagai putri seorang pangeran di masa kerajaan Sriwijaya diketahui berada di dalam Klenteng Hok Cheng Bio.
Tidak hanya itu, banyak keturunan etnis Tionghoa yang mempercayai dengan memanjatkan doa di Pulau Kemaro atau di depan makam Siti Fatimah, semua harapan bisa terwujud. Bahkan jika ada sepasang kekasih yang datang untuk berdoa dan mendatangi Pohon Cinta, maka hubungan mereka akan langgeng.
Menurut legenda seperti itu, kalau kita sembahyang di sini semua harapan kita akan terwujud. Terutama bagi sepasang kekasih yang berharap hubungan mereka langgeng, pasti akan mendatangi Pohon Cinta dan mengucap janji mereka, kata wanita kalahiran Palembang dan sudah tinggal di Singapura ini.
Dari pantauan detikcom, masyarakat sudah mulai datang untuk melakukan sembahyang di klenteng Hok Cheng Bio. Bahkan ratusan pedagang sovenir dan kuliner sudah mulai memadati pulau kecil yang berada di tepian Sungai Musi ini.
Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro juga akan semakin ramai pada malam puncak karena ada ribuan lampion dan pertunjukan yang dipersiapkan panitia. Diperkirakan ribuan masyarakat mulai memadati Pulau Kemaro pada Selasa sekitar pukul 15.00 hingga pukul 03.00 WIB dini hari. 
Bukan hanya umat Budha saja, ribuan masyarakat yang datang biasanya juga banyak dari kalangan remaja. Mereka datang untuk ikut meramaikan perayaan Cap Go Meh yang digelar 15 hari setelah tahun baru China dan pulau Kemaro memang menjadi destinasi wisata religi tersendiri bagi masyarakat kota Pempek.
Nah, untuk sampai ke lokasi, pengunjung harus naik ketek atau perahu kecil dari dermaga 10 Ulu, demaga Ampera atau dermaga Benteng Kuto Besak (BKB). Tetapi bisa juga langsung menuju kantor Polsek Kalidoni, disana telah dipasang kapal tongkang sebagai penyebrangan khusus saat perayaan Cap Go Meh.