Dr Falder, Lulusan Cambridge yang Divonis 32 Tahun Bui di Kasus Pedofil

Matthew Falder merupakan doktor lulusan Cambridge University yang dalam dunia maya menggunakan username evilmind dan 666devil (Foto: Dok. UK National Crime Agency)

Falder yang kini berusia 29 tahun itu merupakan seorang ahli geofisika.  (Foto: Dok. UK National Crime Agency)

Falder berasal dari Edgbaston, Birmingham. Ia mengakui telah mencabuli banyak anak kecil berusia sekitar 4 tahun. (Foto: Dok. SWNS)

Tak hanya anak-anak, Falder melalui internet juga memperdaya korban remaja hingga dewasa untuk mengirimkan foto telanjang mereka. (Foto: Dok. SWNS)

Falder menggunakan software tertentu untuk memaksa korban mengarahkan kameranya agar dia bisa mendapatkan gambar yang dia inginkan. Kalau tidak, dia mengancam untuk mengirim gambar asli ke orang-orang terdekat korban.  (Foto: Dok. SWNS)

Kondisi di kamar tempat tinggal Falder (Foto: Dok. SWNS)

Hakim Philip Parker menggambarkan Falder sebagai orang yang memiliki nafsu untuk mengendalikan dan menyiksa korbannya melalui internet. (Foto: Dok. SWNS)

Matthew Falder merupakan doktor lulusan Cambridge University yang dalam dunia maya menggunakan username evilmind dan 666devil (Foto: Dok. UK National Crime Agency)
Falder yang kini berusia 29 tahun itu merupakan seorang ahli geofisika.  (Foto: Dok. UK National Crime Agency)
Falder berasal dari Edgbaston, Birmingham. Ia mengakui telah mencabuli banyak anak kecil berusia sekitar 4 tahun. (Foto: Dok. SWNS)
Tak hanya anak-anak, Falder melalui internet juga memperdaya korban remaja hingga dewasa untuk mengirimkan foto telanjang mereka. (Foto: Dok. SWNS)
Falder menggunakan software tertentu untuk memaksa korban mengarahkan kameranya agar dia bisa mendapatkan gambar yang dia inginkan. Kalau tidak, dia mengancam untuk mengirim gambar asli ke orang-orang terdekat korban.  (Foto: Dok. SWNS)
Kondisi di kamar tempat tinggal Falder (Foto: Dok. SWNS)
Hakim Philip Parker menggambarkan Falder sebagai orang yang memiliki nafsu untuk mengendalikan dan menyiksa korbannya melalui internet. (Foto: Dok. SWNS)