Foto: Ini Konsep Pencakar Langit Tertinggi di Dunia dari Kayu Rp 76 T

Proyek itu dirancang untuk memperingati ulang tahunnya yang ke 350 di tahun 2041 mendatang. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)

Mereka mengatakan komposisi bangunan bertingkat 70 itu terdiri dari 10% baja, dikombinasikan dengan sekitar 180.000 meter kubik kayu. Di gedung pencakar langit itu nantinya akan terdapat sekitar 8.000 hunian, serta pepohonan dan tanaman di setiap balkonnya. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)

Gedung itu dilengkapi dengan "penguat struktur tabung," kabel-kabel diagonal pengendali getaran di tengah pilar kayu dan baja setinggi 350 meter itu yang akan melindungi gedung dari gempa yang biasa terjadi di Tokyo, katanya. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)

Gedung yang masih disebut sebagai menara W350 ini akan digunakan untuk perkantoran, toko-toko, hotel dan tempat tinggal. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)

Diperkirakan pembangunan gedung tersebut menelan biaya sekitar 600 miliar yen atau Rp 76 triliun - sekitar dua kali lipat biaya pembangunan gedung pencakar langit konvensional dengan ukuran yang sama. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)

Namun Sumitomo mengatakan, mereka memperkirakan terobosan teknologi akan membuat biaya itu jadi lebih murah sebelum pembangunannya rampung. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)

Saat ini bangunan kayu tertinggi di dunia adalah apartemen mahasiswa di Vancouver, Kanada yang menjulang setinggi 53 meter, sebagaimana dicatat Guardian. (Foto: BBC World)

Proyek itu dirancang untuk memperingati ulang tahunnya yang ke 350 di tahun 2041 mendatang. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)
Mereka mengatakan komposisi bangunan bertingkat 70 itu terdiri dari 10% baja, dikombinasikan dengan sekitar 180.000 meter kubik kayu. Di gedung pencakar langit itu nantinya akan terdapat sekitar 8.000 hunian, serta pepohonan dan tanaman di setiap balkonnya. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)
Gedung itu dilengkapi dengan penguat struktur tabung, kabel-kabel diagonal pengendali getaran di tengah pilar kayu dan baja setinggi 350 meter itu yang akan melindungi gedung dari gempa yang biasa terjadi di Tokyo, katanya. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)
Gedung yang masih disebut sebagai menara W350 ini akan digunakan untuk perkantoran, toko-toko, hotel dan tempat tinggal. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)
Diperkirakan pembangunan gedung tersebut menelan biaya sekitar 600 miliar yen atau Rp 76 triliun - sekitar dua kali lipat biaya pembangunan gedung pencakar langit konvensional dengan ukuran yang sama. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)
Namun Sumitomo mengatakan, mereka memperkirakan terobosan teknologi akan membuat biaya itu jadi lebih murah sebelum pembangunannya rampung. (Foto: Dok. Sumitomo Forestry Co)
Saat ini bangunan kayu tertinggi di dunia adalah apartemen mahasiswa di Vancouver, Kanada yang menjulang setinggi 53 meter, sebagaimana dicatat Guardian. (Foto: BBC World)