Ketika Para Bupati Digelandang ke KPK

Bupati Sungai Hulu Tengah Abdul Latif (kiri), Bupati Ngada, Marianus Sae, Bupati Lampung Tengah Mustada (kanan) dan penyuap Bupati Jombang Nyono, PLT Dinkes Kabupaten Jombang, Inna Silestyowati  tiba di gedung KPK.
Ketiganya tiba untuk pemeriksaan lanjutan oleh penyidik KPK.
Bupati Ngada, Marianus Sae naik ke ruang pemeriksaan.
Bupati Sungai Hulu Tengah Abdul Latif diduga menerima suap terkait pembangunan ruang kelas I, kelas II, VIP dan Super VIP di RSUD Damanhuri. Bupati Jombang nonaktif Nyono Suharli Wihandoko diduga menerima uang suap terkait pengangkatan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jombang definitif. Sementara Bupati Ngada, Marianus Sae diduga menerima suap terkait proyek-proyek infrastruktur.
Marianus diduga menerima Rp 4,1 miliar dari Wilhelmus secara bertahap, baik secara tunai maupun lewat ATM. KPK memprediksi uang suap itu digunakan Marianus untuk kepentingan maju dalam Pilgub NTT 2018.
Bupati Sungai Hulu Tengah Abdul Latif (kiri), Bupati Ngada, Marianus Sae, Bupati Lampung Tengah Mustada (kanan) dan penyuap Bupati Jombang Nyono, PLT Dinkes Kabupaten Jombang, Inna Silestyowati  tiba di gedung KPK.
Ketiganya tiba untuk pemeriksaan lanjutan oleh penyidik KPK.
Bupati Ngada, Marianus Sae naik ke ruang pemeriksaan.
Bupati Sungai Hulu Tengah Abdul Latif diduga menerima suap terkait pembangunan ruang kelas I, kelas II, VIP dan Super VIP di RSUD Damanhuri. Bupati Jombang nonaktif Nyono Suharli Wihandoko diduga menerima uang suap terkait pengangkatan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jombang definitif. Sementara Bupati Ngada, Marianus Sae diduga menerima suap terkait proyek-proyek infrastruktur.
Marianus diduga menerima Rp 4,1 miliar dari Wilhelmus secara bertahap, baik secara tunai maupun lewat ATM. KPK memprediksi uang suap itu digunakan Marianus untuk kepentingan maju dalam Pilgub NTT 2018.