Foto: Sultan HB X Jenguk Korban Penyerangan Gereja Lidwina di Sleman

Sultan datang mengendarai mobil hitam nopol AB 10 H. Mobil yang dikendarai Sultan masuk lewat pintu selatan RS Panti Rapih atau lewat pintu ruang jenazah. (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Sesampainya di RS Panti Rapih, Sultan langsung disambut Sekda DIY, Gatot Saptadi. Selain Gatot, juga tampak Uskup Agung Semarang, Rubyatmoko.  (Foto: Usman Hadi/detikcom)
"Ya saya sedih dan prihatin. Mengapa sedih? Satu, saya nggak bisa pulang tadi sore jam 16.00 WIB (di Jakarta). Kedua, sedihnya mengapa begini, di Yogya mengapa begini," kata Sultan usai menjenguk korban. (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Menurut Sultan, selama ini masyarakat di Yogyakarta berperilaku toleran dan perilaku toleran tersebut sudah menjadi budaya masyarakat.  (Foto: Usman Hadi/detikcom)
"Mengapa ada kekerasan yang dilakukan seseorang tanpa berperikemanusiaan. Jelas itu bukan karakter kita. Saya sangat sedih dan menyesali mengapa itu harus terjadi. Ini peristiwa yang tidak boleh terjadi lagi," pungkas dia.  (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Sultan datang mengendarai mobil hitam nopol AB 10 H. Mobil yang dikendarai Sultan masuk lewat pintu selatan RS Panti Rapih atau lewat pintu ruang jenazah. (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Sesampainya di RS Panti Rapih, Sultan langsung disambut Sekda DIY, Gatot Saptadi. Selain Gatot, juga tampak Uskup Agung Semarang, Rubyatmoko.  (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Ya saya sedih dan prihatin. Mengapa sedih? Satu, saya nggak bisa pulang tadi sore jam 16.00 WIB (di Jakarta). Kedua, sedihnya mengapa begini, di Yogya mengapa begini, kata Sultan usai menjenguk korban. (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Menurut Sultan, selama ini masyarakat di Yogyakarta berperilaku toleran dan perilaku toleran tersebut sudah menjadi budaya masyarakat.  (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Mengapa ada kekerasan yang dilakukan seseorang tanpa berperikemanusiaan. Jelas itu bukan karakter kita. Saya sangat sedih dan menyesali mengapa itu harus terjadi. Ini peristiwa yang tidak boleh terjadi lagi, pungkas dia.  (Foto: Usman Hadi/detikcom)