Ini Sosok di Balik Suksesnya Kampanye Wanita Mengemudi di Saudi

Manal al-Sharif berada di garis depan kampanye Women2Drive (perempuan boleh mengemudi) di Arab Saudi, yang dijalankan oleh sejumlah aktivis hak asasi manusia yang melihat larangan tersebut sebagai lambang represi kerajaan terhadap kaum perempuan.

Pada tahun 2011, ia ditangkap setelah sebuah video muncul di media sosial yang menunjukkan ia tengah mengemudi di negara tersebut. Foto: pool

Sepanjang hidupnya, Manal diajarkan bahwa kodratnya dalam kehidupan sebagai perempuan adalah tinggal di rumah, menjadi ibu dan istri. Foto: pool

"Sepanjang hidup saya diminimalkan dan disingkat dalam peran untuk saya itu sebagai seorang perempuan," ujar Manal. Foto: pool

Baru setelah ia pergi ke Mesir bersama ibunya untuk mengunjungi keluarga, dia tiba-tiba melihat dunia lain, sebuah dunia di mana perempuan Muslim diizinkan melakukan hal-hal sederhana - seperti mengendarai mobil.

Ia telah belajar untuk merayakan kemenangan kecil tersebut, dan mengatakan bahwa kampanye menuntut hak untuk mengemudi -yang membutuhkan waktu 27 tahun -telah membantu mendorong negara tersebut menuju perubahan yang lebih besar.

"Saya masih belum diakui sebagai warga negara. Putra saya, saya tak bisa menurunkan kewarganegaraan saya, paspor saya kepadanya," ujar perempuan ini.

Manal saat mengemudikan mobil. Foto: AFP PHOTO / MARWAN NAAMANI

Manal al-Sharif berada di garis depan kampanye Women2Drive (perempuan boleh mengemudi) di Arab Saudi, yang dijalankan oleh sejumlah aktivis hak asasi manusia yang melihat larangan tersebut sebagai lambang represi kerajaan terhadap kaum perempuan.
Pada tahun 2011, ia ditangkap setelah sebuah video muncul di media sosial yang menunjukkan ia tengah mengemudi di negara tersebut. Foto: pool
Sepanjang hidupnya, Manal diajarkan bahwa kodratnya dalam kehidupan sebagai perempuan adalah tinggal di rumah, menjadi ibu dan istri. Foto: pool
Sepanjang hidup saya diminimalkan dan disingkat dalam peran untuk saya itu sebagai seorang perempuan, ujar Manal. Foto: pool
Baru setelah ia pergi ke Mesir bersama ibunya untuk mengunjungi keluarga, dia tiba-tiba melihat dunia lain, sebuah dunia di mana perempuan Muslim diizinkan melakukan hal-hal sederhana - seperti mengendarai mobil.
Ia telah belajar untuk merayakan kemenangan kecil tersebut, dan mengatakan bahwa kampanye menuntut hak untuk mengemudi -yang membutuhkan waktu 27 tahun -telah membantu mendorong negara tersebut menuju perubahan yang lebih besar.
Saya masih belum diakui sebagai warga negara. Putra saya, saya tak bisa menurunkan kewarganegaraan saya, paspor saya kepadanya, ujar perempuan ini.
Manal saat mengemudikan mobil. Foto: AFP PHOTO / MARWAN NAAMANI